2011, ekonomi RI tumbuh 6,5 persen
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh sebesar 6,5 persen sepanjang tahun 2011 dibandingkan tahun 2010.
"Pertumbuhan ini dilandaskan dengan pertumbuhan yang cukup tinggi dari beberapa sektor ekonomi seperti peralatan komunikasi yang tumbuh 10,3 persen, hotel dan resort 9,2 persen dan real estate yang tumbuh naik sebesar 6,8 persen," sebut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, dalam konferensi pers, di Kantor BPS, Pasar Baru, Jakarta, Senin (6/2/2012).
Suryamin menambahkan nominal PDB untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp7.427,1 Triliun yang berbanding jauh dari PDB tahun 2000 dimana saat itu hanya mencapai Rp2.463,2 Triliun.
Dia juga menambahkan jika dilihat dari triwulan per triwulan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2011 dibandingkan triwulan III-2011 turun tipis 1,3 persen.
"Hal ini merupakan siklus tahunan dimana juga terjadi pada tahun 2010 yang turun sebesar 1,37 persen antar triwulan IV dan triwulan III saat itu," jelasnya.
Alasan tersebut menurutnya juga dilengkapi dengan penurunan pada sektor pertanian yaitu sebesar 20,5 persen dan tambang yang turun sedikit ke angka 0,1 persen.
Dia menungkapkan penurunan secara triwulan itu disebabkan karena ada penurunan yang cukup tinggi pada sektor pertanian. Ia menyebutkan penurunan sektor pertanian karena pada periode akhir tahun bukan musim panen dan karena faktor perubahan cuaca.
"Jadi penurunan sebagian besar disebabkan dari sektor pertanian, ada juga dari sektor pertambangan sedikit," tambah Suryamin. "Pertumbuhan (secara tahunan sebesar) 6,5 persen ini terjadi peningkatan di semua sektor kecuali sektor pertambangan," tandasnya. (ank)
"Pertumbuhan ini dilandaskan dengan pertumbuhan yang cukup tinggi dari beberapa sektor ekonomi seperti peralatan komunikasi yang tumbuh 10,3 persen, hotel dan resort 9,2 persen dan real estate yang tumbuh naik sebesar 6,8 persen," sebut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, dalam konferensi pers, di Kantor BPS, Pasar Baru, Jakarta, Senin (6/2/2012).
Suryamin menambahkan nominal PDB untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp7.427,1 Triliun yang berbanding jauh dari PDB tahun 2000 dimana saat itu hanya mencapai Rp2.463,2 Triliun.
Dia juga menambahkan jika dilihat dari triwulan per triwulan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2011 dibandingkan triwulan III-2011 turun tipis 1,3 persen.
"Hal ini merupakan siklus tahunan dimana juga terjadi pada tahun 2010 yang turun sebesar 1,37 persen antar triwulan IV dan triwulan III saat itu," jelasnya.
Alasan tersebut menurutnya juga dilengkapi dengan penurunan pada sektor pertanian yaitu sebesar 20,5 persen dan tambang yang turun sedikit ke angka 0,1 persen.
Dia menungkapkan penurunan secara triwulan itu disebabkan karena ada penurunan yang cukup tinggi pada sektor pertanian. Ia menyebutkan penurunan sektor pertanian karena pada periode akhir tahun bukan musim panen dan karena faktor perubahan cuaca.
"Jadi penurunan sebagian besar disebabkan dari sektor pertanian, ada juga dari sektor pertambangan sedikit," tambah Suryamin. "Pertumbuhan (secara tahunan sebesar) 6,5 persen ini terjadi peningkatan di semua sektor kecuali sektor pertambangan," tandasnya. (ank)
()