Kinerja bank di Madiun meningkat
A
A
A
Sindonews.com - Kinerja bank umum di Kota Madiun mengalami peningkatan signifikan yaitu mencapai 12,6 persen selama setahun terakhir.
"Perkembangan kinerja bank umum khususnya di Kota Madiun selama 2011 lalu tercatat total aset meningkat Rp634 miliar atau 12,6 persen dari Rp5.020 miliar menjadi Rp5.655 miliar dibanding tahun 2010," ungkap Pemimpin Bank Indonesia Kediri, Matsisno di Madiun, kemarin.
Hal ini menurutnya bahwa roda ekonomi di kota ini berputar ke arah yang positif dimana dana masyarakat naik Rp534 miliar dari Rp4.460 miliar jadi Rp 4.995 miliar. Sedangkan kredit yang disalurkan juga naik dari Rp486 miliar dari Rp3,084 triliun jadi Rp3,57 triliun.
Pria yang memimpin BI di wilayah Eks Karesidenan Madiun dan Kediri ini menyatakan dibandingkan posisi yang sama tahun 2010 lalu, kinerja bank di wilayah ini mengalami peningkatan berarti. ”Ini bukti roda perekonomian daerah setempat ikut terdongkrak,” ungkapnya.
Dikatakannya, kinerja bank umum berdasarkan volume usaha ada peningkatan 14,95 persen dari Rp30,79 triliun menjadi Rp35, 39 triliun.
Hal ini terutama disebabkan meningkatnya dana dari pihak ketiga sebesar 12,21 persen. Dalam catatannya, Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami perkembangan dari Rp26,83 triliun menjadi Rp30,11 triliun. Sedangkan dari sisi kredit terjadi kenaikan 19,18 persen dari Rp20,11 triliun menjadi Rp23,96 triliun.
Penghimpunan dana dari pihak ketiga masih didominasi oleh tabungan. Ini terlihat tabungan alami peningkatan 17,88 persen dari Rp15,58 triliun jadi Rp18, 36 triliun. Lalu, deposito mengalami sedikit kenaikan sebesar 5,76 persen. Yaitu dari Rp8,26 triliun jadi Rp8,74 triliun.
Sedangkan giro naik 0,53 persen saja, dari Rp2,98 triliun jadi Rp3 triliun. Sementara untuk kredit yang diberikan meningkat 19,18 persen dari Rp20,11 triliun menjadi Rp23,96 triliun. Peningkatan kredit ini diimbangi peningkatan kualitas kredit dimana NPL (Non Perfoming Loan) turun dari 2,1 persen jadi 1,85 persen.
“Karena itu, bank dituntut mampu memberikan suku bunga bagus untuk tabungan maupun pinjaman, jika ingin tetap diminati nasabah,” tandasnya.
Sedangkan Wali Kota Madiun Bambang Irianto menyatakan, perkembangan ekonomi di Kota Madiun dipastikan semakin cepat pada beberapa tahun ke depan. Hal ini dipicu oleh akan segera berdirinya dua perguruan tinggi negeri di Kota Madiun.
“Kota Madiun akan segera memiliki dua PTN. Yaitu poltek yang akan segera berubah status jadi poltek negeri dan juga didirikannya Sekolah Tinggi Kereta Api. Inilah yang akan mendongkrak perekonomian,” ungkap Bambang. (ank)
"Perkembangan kinerja bank umum khususnya di Kota Madiun selama 2011 lalu tercatat total aset meningkat Rp634 miliar atau 12,6 persen dari Rp5.020 miliar menjadi Rp5.655 miliar dibanding tahun 2010," ungkap Pemimpin Bank Indonesia Kediri, Matsisno di Madiun, kemarin.
Hal ini menurutnya bahwa roda ekonomi di kota ini berputar ke arah yang positif dimana dana masyarakat naik Rp534 miliar dari Rp4.460 miliar jadi Rp 4.995 miliar. Sedangkan kredit yang disalurkan juga naik dari Rp486 miliar dari Rp3,084 triliun jadi Rp3,57 triliun.
Pria yang memimpin BI di wilayah Eks Karesidenan Madiun dan Kediri ini menyatakan dibandingkan posisi yang sama tahun 2010 lalu, kinerja bank di wilayah ini mengalami peningkatan berarti. ”Ini bukti roda perekonomian daerah setempat ikut terdongkrak,” ungkapnya.
Dikatakannya, kinerja bank umum berdasarkan volume usaha ada peningkatan 14,95 persen dari Rp30,79 triliun menjadi Rp35, 39 triliun.
Hal ini terutama disebabkan meningkatnya dana dari pihak ketiga sebesar 12,21 persen. Dalam catatannya, Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami perkembangan dari Rp26,83 triliun menjadi Rp30,11 triliun. Sedangkan dari sisi kredit terjadi kenaikan 19,18 persen dari Rp20,11 triliun menjadi Rp23,96 triliun.
Penghimpunan dana dari pihak ketiga masih didominasi oleh tabungan. Ini terlihat tabungan alami peningkatan 17,88 persen dari Rp15,58 triliun jadi Rp18, 36 triliun. Lalu, deposito mengalami sedikit kenaikan sebesar 5,76 persen. Yaitu dari Rp8,26 triliun jadi Rp8,74 triliun.
Sedangkan giro naik 0,53 persen saja, dari Rp2,98 triliun jadi Rp3 triliun. Sementara untuk kredit yang diberikan meningkat 19,18 persen dari Rp20,11 triliun menjadi Rp23,96 triliun. Peningkatan kredit ini diimbangi peningkatan kualitas kredit dimana NPL (Non Perfoming Loan) turun dari 2,1 persen jadi 1,85 persen.
“Karena itu, bank dituntut mampu memberikan suku bunga bagus untuk tabungan maupun pinjaman, jika ingin tetap diminati nasabah,” tandasnya.
Sedangkan Wali Kota Madiun Bambang Irianto menyatakan, perkembangan ekonomi di Kota Madiun dipastikan semakin cepat pada beberapa tahun ke depan. Hal ini dipicu oleh akan segera berdirinya dua perguruan tinggi negeri di Kota Madiun.
“Kota Madiun akan segera memiliki dua PTN. Yaitu poltek yang akan segera berubah status jadi poltek negeri dan juga didirikannya Sekolah Tinggi Kereta Api. Inilah yang akan mendongkrak perekonomian,” ungkap Bambang. (ank)
()