Timor Leste belajar kerajinan Solo
A
A
A
Sindonews.com - Rombongan pejabat Timor Leste melakukan kunjungan kerja di Kota Solo, Jawa Tengah, dalam rangka penataan ekonomi kerakyatan. Negara tersebut butuh menyerap inovasi di bidang kerajinan dan pemberdayaan UMKM.
Direktur Direktorat Nasional Pembangunan Ekonomi Pedesaan Timor Leste Hermes Da Rosa Correia Barros mengatakan, negaranya memiliki potensi sebagai penghasil kerajinan. Hanya saja, keahlian tersebut perlu dipoles dengan mendatangkan profesional di bidang tersebut dari luar negeri, utamanya Indonesia. Sedangkan metode pemasaran dan diferensiasi hasil kerajinan memerlukan pembelajaran dari pelaku usaha di Pulau Jawa.
“Kemarin kami dari Borobudur, Magelang untuk melihat kerajinan khas di sana. Sekarang ke Solo, dan besok ke Semarang. Tujuannya untuk pengembangan ekonomi lokal Timor Leste yang menyimpan potensi di bidang tersebut,” ujar dia di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/2/2012).
Rombongan terdiri tiga orang Sekretaris Daerah (Sekda), perwakilan International Labour Organization (ILO), dan staf kementrian ekonomi pembangunan Timor Leste. Hermes meyakini Solo menyediakan informasi lengkap mengenai hal-hal tersebut.
“Pucuk kepemimpinan di Solo sangat bagus. Wali Kota memiliki program yang saat ini dinikmati oleh masyarakat hasil penataan,” lanjut Hermes.
Dia memungkinkan terjalin kerjasama pariwisata antara negaranya dengan Kota Solo. Dikatakannya, Timor Leste terkenal kerajinan kain tenun tais. Kain khas penduduk Timor Leste ini telah dipamerkan di ajang UMKM di Australia, Shanghai, dan China.
Hasil hutan berupa kulit kayu yang saat ini dikembangkan berupa suvenir berbentuk tas dan benda-benda jinjing. Selain berbentuk kerajinan, kayu cendana juga diramu menjadi wewangian.
“Terlebih kerajinan dari kayu cendana. Selain itu ada pula kerajinan marmer dan minyak bumi. Untuk kerajinan sudah ada 27 sentra yang baru dimulai,” jelasnya. (bro)
()