Australia minati investasi peternakan sapi

Selasa, 07 Februari 2012 - 19:38 WIB
Australia minati investasi peternakan sapi
Australia minati investasi peternakan sapi
A A A
Sindonews.com - Ditengah sulitnya menjaga ketahanan pasokan daging maka sejumlah investor asal Australia yang menyatakan minatnya untuk berinvestasi di sektor peternakan sapi di Indonesia dapat dijadikan jalan untuk menekan impor daging.

"Guna menindaklanjuti kerja sama investasi tersebut, Hidayat mengatakan, pihaknya dan sejumlah pihak terkait seperti Menteri Perdagangan Gita Wirjawan akan membuat term of reference (TOR). Kita juga akan mencarikan investor lokal yang mau ikut bekerja sama dengan investor Australia," ucap Menteri Perindustrian, MS Hidayat di Jakarta, Selasa (7/2/2012)

Namun, Hidayat masih enggan untuk memberitahu seberapa besar nilai investasi serta siapa nama investor tersebut.
“Saya tidak berani bicara dan menyebut nama. Itu sebenarnya tamunya Pak Gita Wirjawan. Kita tadi baru membicarakan bahwa tahun ini bisa mulai diperkenalkan investasi di bidang cattle sapi,” jelasnya.

Dia menjelaskan, investasi tersebut sebaiknya dilakukan di luar Jawa seperti Nusa Tenggara Timur (NTT). “Bisnis proposalnya sudah disetujui dan bisa diumumkan. Pastinya berada di luar Jawa,” jelasnya.

Menurutnya, investasi tersebut bisa menekan impor daging sapi yang selama ini terus meningkat.

“Puluhan tahun kita tergantung impor, kalau mulai sekarang sudah berfikir untuk breeding di sini, berternak di sini, mudah-mudahan 2,3 hingga 4 tahun ke depan, ketergantungan impor kita berkurang,” tandasnya.

Chief Executive NZ Meat Industry Association, Tim Ritchie menambahkan investasi tersebut bisa mendorong tercapainya target pemerintah apabila ingin meningkatkan konsumsi daging sapi hingga 2,1 kilogram (kg) per orang per tahun.

“Konsumsi daging sapi di 2010 di Australia meningkat 10 kali dibandingkan sebelumnya. New Zealand tempat yang cocok untuk mengembangkan peternakan sapi. Investasi itu juga akan menekan ketergantungan impor,” pungkasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4782 seconds (0.1#10.140)