Pemkot Sibolga didesak perbaiki pasar Inpres
A
A
A
Sindonews.com - Maraknya keberadaan limbah dari pedagang daging potong maupun ikan ditambah dengan keberadaan sampah dan pedagang di pintu masuk semakin membuat pasar Inpres yang terletak di Kelurahan Aek Habil, Kecamatan Sibolga Selatan, Sumatera Utara menjadi kurang nyaman.
"Keberadaan limbah dari usaha pedagang daging dan ikan telah menimbulkan aroma tak sedap dan mengganggu lingkungan (polusi udara) di sekitar pasar Inpres. Limbah dari daging potong dan ikan para pedagang selama ini terbuang begitu saja ke selokan pasar dan itu tanpa merembes ke tempat pembuangan yang sewajarnya," ungkap Lurah Aek Habil, Faisal Fahmi Lubis, Selasa (7/2/2012).
Dirinya menambahkan untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diadakan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrembang) Kecamatan pada tahun lalu yang mengusulkan pembangunan penampungan limbah.
Faisal mengatakan, upaya tersebut berhasil dan Pemkot Sibolga pada tahun anggaran (TA) 2012 merestui pengalokasian anggaran untuk pembangunan tempat penampungan limbah pedagang tersebut.
“Kita berharap setelah pembangunan itu, permasalahan limbah dari pedagang daging potong dan ikan yang menimbulkan aroma tidak sedap tersebut dapat teratasi,” jelas Faisal.
Sebelumnya, sejumlah pengunjung pasar Inpres mengeluhkan aroma tidak sedap di wilayah pasar Inpres tersebut. Terlebih di sekitar lokasi pedagang daging potong dan ikan.
“Apa kesan pasar memang harus seperti ini? Kebersihan selalu menjadi sebuah momok yang sulit diatasi. Seperti bau yang berada di lokasi pasar ini. Sudah sekian lama, tapi belum mendapatkan perhatian dari pengelola pasar atau pemkot Sibolga,” ungkap salah seorang pengunjung pasar, Aisyah Hutagalung.
Dia berharap, Pemkot Sibolga memberi perhatian terhadap permasalahan ‘aroma tidak sedap’ tersebut demi terciptanya kesan positif terhadap kota Sibolga yang selalu digembar-gemborkan Sibolga Sehat 2015. (ank)
"Keberadaan limbah dari usaha pedagang daging dan ikan telah menimbulkan aroma tak sedap dan mengganggu lingkungan (polusi udara) di sekitar pasar Inpres. Limbah dari daging potong dan ikan para pedagang selama ini terbuang begitu saja ke selokan pasar dan itu tanpa merembes ke tempat pembuangan yang sewajarnya," ungkap Lurah Aek Habil, Faisal Fahmi Lubis, Selasa (7/2/2012).
Dirinya menambahkan untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diadakan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrembang) Kecamatan pada tahun lalu yang mengusulkan pembangunan penampungan limbah.
Faisal mengatakan, upaya tersebut berhasil dan Pemkot Sibolga pada tahun anggaran (TA) 2012 merestui pengalokasian anggaran untuk pembangunan tempat penampungan limbah pedagang tersebut.
“Kita berharap setelah pembangunan itu, permasalahan limbah dari pedagang daging potong dan ikan yang menimbulkan aroma tidak sedap tersebut dapat teratasi,” jelas Faisal.
Sebelumnya, sejumlah pengunjung pasar Inpres mengeluhkan aroma tidak sedap di wilayah pasar Inpres tersebut. Terlebih di sekitar lokasi pedagang daging potong dan ikan.
“Apa kesan pasar memang harus seperti ini? Kebersihan selalu menjadi sebuah momok yang sulit diatasi. Seperti bau yang berada di lokasi pasar ini. Sudah sekian lama, tapi belum mendapatkan perhatian dari pengelola pasar atau pemkot Sibolga,” ungkap salah seorang pengunjung pasar, Aisyah Hutagalung.
Dia berharap, Pemkot Sibolga memberi perhatian terhadap permasalahan ‘aroma tidak sedap’ tersebut demi terciptanya kesan positif terhadap kota Sibolga yang selalu digembar-gemborkan Sibolga Sehat 2015. (ank)
()