3 masalah utama petani meningkatkan produktivitas
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat ekonomi Aviliani berpendapat, ada tiga permasalahan yang dihadapi petani saat ini untuk meningkatkan produktivitas yang sekaligus menciptakan ketahanan pangan.
"Ada tiga hal yang harus menjadi prioritas baik dari segi finance dan teknisnya, diantarnya yang pertama adalah kapabilitas. Karena kalau dilihat Kapabilitas kemampuannya untuk mendapatkan kredit bersubsidi itu tidak sesuai dengan hasilnya, itu yang menjadi problem utama," ungkapnya ketika ditemui wartawan di sela-sela acara Jakarta Food Security Summit 2012, di Jakarta convention center, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2012).
Selanjutnya, lanjut Aviliani, hal kedua mengenai subsidi yang tumpang tindih dan harus segera diubah kebijakannya karena pada kondisi di lapangan sering terjadi penyimpangan dan beresiko untuk petani.
"Yang kedua subsidi, mungkin subsidi ini perlu dipertimbangkan ke orang bukan ke barang, karena kondisi di lapangannya banyak mafia pupuk. Karena biasanya justru pada distribusi ke empat itu yang terjadi penyimpangan sehingga tidak tepat sasaran. Ini yang menjadi problem, jadi kedepannya biarkan harganya sama tapi selisih harga tersebut langsung diberikan kepada petani yang memang berhak mendapatkannya," jelasnya.
Ketiga, sambungnya, adalah takar kelayakan usaha yang kurang dimengerti baik oleh perbankan ataupun petaninya sendiri sehingga banyak kredit yang tak tersalurkan.
"Lalu yang ketiga masalah kredit, kalau memang sebenarnya itu layak, mereka itu tahu takarnya bagiamana, seperti apa sebenarnya poin situ sendiri bisa dijadikan penjaminan tanpa harus di sertifikat. Tapi problemnya ketika dilihat seberapa jauh takarnya, berapa tingkat produksinya, sering menjadi kendala bahwa bank tidak bisa meberikan karena tidak bisa memberikan persyaratan tentang layak usaha. Jadi ini kadang-kadang dijadikan alasan tidak bisa menerima kredit," jelasnya. (bro)
()