Diversifikasi pangan mendesak dilakukan

Kamis, 09 Februari 2012 - 19:21 WIB
Diversifikasi pangan...
Diversifikasi pangan mendesak dilakukan
A A A
Sindonews.com - Tingginya tingkat konsumsi beras di Indonesia membuat diversifikasi pangan sangat mendesak dilakukan. Apalagi melihat konsumsi beras di Tanah Air yang sudah merajai lapisan masyarakat. Kalau saja Indonesia dapat mengurangi 7,5 persen konsumsi beras, maka potensi menjadi negara pengekspor beras sangat tinggi.

"Kenyataannya sekarang ini kita malah impor beras terus, karena kebutuhan akan beras meningkat terus," ungkap Ahli Pangan, FG Winarno saat Peluncuran Program Indofood Riset Nugraha (IRN) di Jakarta, Kamis (9/2/2012).

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) ini juga menjelaskan diversifikasi pangan sangat dibutuhkan sebagai upaya stabilitas pembangunan bangsa. Hal ini karena Instabilitas pangan akan menyebabkan terganggunya ketahanan dan keamanan bangsa.

Dirinya juga menambahkan, kearifan lokal menurutnya dapat mendukung program diversifikasi pangan. Artinya, kalau di suatu daerah masyarakatnya biasa makan jagung, maka itu dapat dikembangkan sebagai sebuah kearifan lokal.

Terkait dengan ketahanan pangan, Direktur PT Indofood Sukses Makmur (ISM) Franciscus Welirang menyatakan, pihaknya telah memberikan dana bantuan penelitian bagi mahasiswa S1, dosen, dan peneliti dari perguruan tinggi dan nonperguruan tinggi sebagai kolaborasi pemerintah, swasta, peneliti, petani dan pelaku industri dalam memperkuat ketahanan pangan tersebut.

Program bantuan dana penelitian dalam bidang pangan tersebut yang bertajuk Indofood Riset Nugraha (IRN) sudah diadakan PT ISM sejak 1998. Sejak saat itu, proposal yang masuk ada sekira 3240 proposal yang diajukan mahasiswa, dosen dan penelitian dari berbagai lembaga penelitian. Dari jumlah tersebut sebanyak 396 proposal yang dinyatakan layak untuk didanai. Jumlah dananya bervariasi antara Rp10 juta sampai Rp50 juta.

"Antusiasme riset bidang pangan harus dibudayakan. Harapannya ada banyak orang yang memikirkan upaya penganekaragaman pangan di negara ini," jelasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1976 seconds (0.1#10.140)