Awal tahun konsumsi BBM naik 300 ribu kl
A
A
A
Sindonews.com - Kuota konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Januari 2012 mencapai sekitar 3,5 juta KiloLiter (KL) lebih tinggi 300 ribu KL dari tingkat konsumsi di Januari 2011 yang hanya sekitar 3,2 juta (KL).
"Di Januari 2012 konsumsi premium mencapai 2.222.871 KL. Kemudian, minyak tanah atau kerosene mencapai 106.318 KL, dan Solar mencapai 1.208.609 KL. Ini berasal informasi dari PT Pertamina (Persero)," ujar Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Sommeng yang dihubungi okezone di Jakarta Jumat (10/2/2012).
Dirinya mengatakan apabila tidak ada kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi tahun ini maka dipastikan kuota konsumsi BBM tahun ini juga akan melampaui kuota dalam APBN 2012.
"Dalam APBN 2012, kuota konsumsi BBM bersubsidi adalah 37,5 juta kiloliter dan ada cadangan sebesar 2,5 juta kiloliter. Kalau kita melihat konsumsi per bulanan 3,5 juta, maka akan bisa melebihi kuota. Apalagi kalau tidak ada pembatasan," tegasnya.
Saat ini, lanjut Andy, BPH Migas sedang menghitung kuota bulanan konsumsi BBM bersubsidi dan juga kuota-kuota setiap daerah. "Kami saat ini sedang menghitung konsumsi bulanan dan kuota BBM di setiap daerah," jelasnya.
Seperti diketahui tingginya produksi kendaraan bermotor terutama untuk sepeda motor disinyalir menjadi salah satu penyebab penggunaan BBM bersubsidi di 2012 dapat melambung lebih tinggi lagi. Untuk itu, dibutuhkan kebijakan yang tepat guna mengantisipasi hal tersebut.
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi mengungkapkan, pemerintah harus bertindak cepat guna menekan pertumbuhan konsumsi BBM subsidi di 2012.
"Jika tidak ada pengendalian maka konsumsi BBM akan melebihi dari konsumsi di 2011 yang telah melebihi kuota 40,49 juta kiloliter (KL). Padahal Pemerintah dan DPR-RI telah menetapkan kuota BBM subsidi sebesar 37,5 juta KL di 2012," ujar Eri. (ank)
"Di Januari 2012 konsumsi premium mencapai 2.222.871 KL. Kemudian, minyak tanah atau kerosene mencapai 106.318 KL, dan Solar mencapai 1.208.609 KL. Ini berasal informasi dari PT Pertamina (Persero)," ujar Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Sommeng yang dihubungi okezone di Jakarta Jumat (10/2/2012).
Dirinya mengatakan apabila tidak ada kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi tahun ini maka dipastikan kuota konsumsi BBM tahun ini juga akan melampaui kuota dalam APBN 2012.
"Dalam APBN 2012, kuota konsumsi BBM bersubsidi adalah 37,5 juta kiloliter dan ada cadangan sebesar 2,5 juta kiloliter. Kalau kita melihat konsumsi per bulanan 3,5 juta, maka akan bisa melebihi kuota. Apalagi kalau tidak ada pembatasan," tegasnya.
Saat ini, lanjut Andy, BPH Migas sedang menghitung kuota bulanan konsumsi BBM bersubsidi dan juga kuota-kuota setiap daerah. "Kami saat ini sedang menghitung konsumsi bulanan dan kuota BBM di setiap daerah," jelasnya.
Seperti diketahui tingginya produksi kendaraan bermotor terutama untuk sepeda motor disinyalir menjadi salah satu penyebab penggunaan BBM bersubsidi di 2012 dapat melambung lebih tinggi lagi. Untuk itu, dibutuhkan kebijakan yang tepat guna mengantisipasi hal tersebut.
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi mengungkapkan, pemerintah harus bertindak cepat guna menekan pertumbuhan konsumsi BBM subsidi di 2012.
"Jika tidak ada pengendalian maka konsumsi BBM akan melebihi dari konsumsi di 2011 yang telah melebihi kuota 40,49 juta kiloliter (KL). Padahal Pemerintah dan DPR-RI telah menetapkan kuota BBM subsidi sebesar 37,5 juta KL di 2012," ujar Eri. (ank)
()