Koperasi kakao di Aceh dapat modal Rp3 M

Rabu, 15 Februari 2012 - 07:20 WIB
Koperasi kakao di Aceh dapat modal Rp3 M
Koperasi kakao di Aceh dapat modal Rp3 M
A A A
Sindonews.com - Koperasi kakao di Aceh mendapatkan modal usaha senilai Rp3 miliar untuk meningkatkan perekonomian anggota koperasi yang terdiri dari petani-petani kakao.

Bantuan dari Program Economic Development Financing Facility (EDFF) itu dibagi masing-masing sebanyak Rp1,2 miliar untuk Koperasi Sekunder Kakao Aceh dan Rp1,8 miliar lainnya untuk sembilan Koperasi Primer Kakao di kabupaten Pidie, Aceh Utara dan Aceh Timur.

Pengucuran modal ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) dan akad pembiayaan antara ActionAid Australia (AAA) -Yayasan Keumang, Bank Syariah Mandiri dan Koperasi Petani Kakao di Aula Kantor Bappeda Aceh, Selasa (14/2/2012).

Kepala Bappeda Aceh, Iskandar mengatakan, Pemerintah Aceh selalu mendorong perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di seluruh Provinsi Aceh.

"Salah satu program yang secara langsung berkaitan dengan upaya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan adalah program EDFF," kata dia dalam sambutannya.

Pembiayaan tersebut merupakan bagian dari Program Kakao Aceh yang sedang dilaksakan oleh ActionAid Australia (AAA) -Yayasan Keumang, didanai Multi Donor Fund (MDF) dengan pengawasan World Bank dan Pemerintah.

Menurutnya, secara umum tujuan program EDFF adalah membangun lingkungan usaha yang lebih bersaing, penciptaan kesempatan kerja, serta memacu pertumbuhan sektor swasta secara luas (terutama dalam bidang pertanian) yang menargetkan masyarakat miskin dan kelompok rentan lainnya sebagai penerima manfaat, sehingga angka kemiskinan bisa ditekan.

“Juga menargetkan peningkatan investasi di wilayah Aceh serta peningkatan perdagangan internasional, terutama ekspor langsung dari Aceh, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Aceh,” ujarnya.

Iskandar percaya, kegiatan Program Kakao Aceh yang dilakukan oleh AAA– Yayasan Keumang di lapangan sebagai bagian dari Program EDFF, sudah sesuai dengan perencanaan.

Namum tetap diingatkan harus sesuai dan mengacu pada aturan dan ketentuan, serta dapat diselesaikan dalam rentang waktu yang tersedia, sampai Agustus 2012.

Pihaknya melihat potensi kakao Aceh terus meningkat dari waktu ke waktu. Pada 2010 misalnya, produski kakao Aceh sudah mencapai sekitar 87 ribu ton. Diharapkan, tingginya produksi ini dinikmati oleh petani produsen, bukan hanya oleh pedagang pengumpul dan pedagang besar.

Karenanya salah satu upaya yang dilakukan adalah memastikan tumbuhnya tumbuhnya koperasi kakao yang sehat dan transparan di setiap daerah sentra kakao.

Bappeda Aceh menilai kerjasama antara koperasi dan perbankan, yang akan dijalankan ini bisa menjadi pemicu bagi koperasi untuk tumbuh menjadi lebih sehat, serta memiliki cash flow yang lancar.

"Hubungan ini dapat dijadikan sebagai batu loncatan dalam peningkatan modal kerja, ketika nantinya usaha koperasi sudah berkembang dengan baik," kata dia.

AAA dan Yayasan Keumang diminta senantiasa mendampingi koperasi dalam mengelola permodalan yang disediakan, sehingga hasil dari kegiatan pengembangan koperasi ini bisa optimal.

Sementara itu Project Director ActionAid Australia, Robert Laude mengatakan penandatangan kerjasama pengucuran modal kerja merupakan langkah maju yang telah dicapai oleh program.

Mekanisme pembiayaan melalui Bank Syariah Mandiri telah menciptakan manajemen yang baik sehingga memudahkan koperasi. “Harapannya koperasi bukan hanya menerima dana, tapi juga mampu mengembangkan usaha-usahanya,” sebutnya.

Menurutnya, AAA – Keumang ke depan akan terus melakukan pendampingan dan pelatihan-pelatihan sampai program berakhir. Yayasan Keumang selanjutnya yang berada di Aceh telah komitmen melakukan pembinaan berkesinambungan dan terus memberikan dukungan bagi koperasi dan petani kakao umumnya.

“Kami akan selalu membina secara berkelanjutan agar koperasi berkembang terus, walaupun program telah berakhir,” tambah Direktur Yayasan Keumang, Yusri Yusuf.

Menurutnya, pihak Keumang melihat program Kakao Aceh adalah sebuah usaha untuk memberdayakan petani dan ekonomi masyarakat. Yusri memastikan komitmennya untuk terus melakukan pendampingan bagi masyarakat secara berkelanjutan.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6265 seconds (0.1#10.140)