PTPN VII targetkan dana IPO Rp1,5 T
A
A
A
Sindonews.com – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII menargetkan akan melepas sekitar 30 persen saham pada saat penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Adapun, target dana hasil IPO diperkirakan sebesar Rp1,5 triliun.
Direktur PTPN VII Mardjan Ustha mengatakan, untuk melepas sebagian saham perusahaan ke publik, perseroan akan menunggu rampungnya pembentukan holding Badan Usaha Milik Negera (BUMN) perkebunan. “Setelah holding BUMN perkebunan terbentuk kita akan segera mempersiapkan dokumen pendaftaran IPO,” kata dia di Jakarta, Rabu 15 Februari 2012.
Plt Deputi Menteri BUMN bidang Industri Primer Muhammad Zamkhani menuturkan, dana hasil IPO akan dialokasikan untuk pengembangan industri hilir dan pembangunan pabrik sawit. “Untuk industri hilir, sebagian untuk pengembangan sawit dan sebagian untuk replanting (penanaman kembali),” kata dia.
Menurutnya, dengan target efektif holding BUMN perkebunan pada 1 Maret 2012, diharapkan gelaran IPO PTPN VII bisa direalisasikan pada semester II tahun ini.
Sementara, PTPN III pada Desember 2011 telah ditunjuk sebagai holding BUMN perkebunan. Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, terbentuknya holding, direksi holdingBUMN perkebunan akan dipilih dari sejumlah direksi BUMN perkebunan, tidak hanya dari PTPN III. Mengenai rencana IPO PTPN VII, dia menuturkan, kendati Kementerian BUMN selaku pemegang saham sudah memberikan izin, hal itu masih dikaji sisi positifnya.
“Kalau holding sudah sangat kuat dan bisa mengambil dana dari holding, untuk apa IPO? Kita lihat lagi, menguntungkan atau tidak,” ujar Dahlan.
Dia menuturkan, dengan asumsi holding BUMN perkebunan efektif pada awal Maret tahun ini, maka laba bersih yang bisa dibukukan holding sebesar Rp5,3 triliun. Pada tahun lalu total laba bersih PTPN I-IV serta PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) senilai Rp3,6 triliun.
Adapun, aset holding BUMN perkebunan diperkirakan bisa lebih dari Rp50 triliun. Selain PTPN VII yang dipersiapkan untuk bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), pemegang saham pernah menyebut dua PTPN lain, yakni PTPN V dan PTPN XIII.
Dahlan sempat menjelaskan, tiga PTPN tersebut dipilih untuk bisa melantai di bursa lantaran prospek ketiganya dinilai prospektif sekaligus membutuhkan dana untuk investasi.
Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartato sebelumnya menilai, momentum pasar modal yang saat ini sedang baik, seharusnya dimanfaatkan PTPN yang sudah siap dan membutuhkan dana besar untuk melantai di Bursa. Menurut dia, BUMN perkebunan yang menjadi perusahaan terbuka akan memiliki prospek yang bagus karena akan diminati pasar. “Pasalnya, saat ini belum ada satu pun BUMN di sektor perkebunan yang menjadi perusahaan publik,” tandas dia.
Sementara, PTPN yang sedang menjajaki untuk menerbitkan surat utang (obligasi) adalah PTPN XIII. Menurut Zamkhani, perseroan sedang mengkaji rencana memanfaatkan pasar modal yang positif saat ini dengan menerbitkan obligasi. “Tapi, nilainya masih kita hitung karena melihat kebutuhan dana untuk ekspansi mereka,” tandas Zamkhani. (bro)
()