Indofood jaring peneliti pangan

Jum'at, 17 Februari 2012 - 11:03 WIB
Indofood jaring peneliti pangan
Indofood jaring peneliti pangan
A A A
Sindonews.com – PT Indofood Tbk (INDF) menjaring talenta muda dari kalangan mahasiswa untuk melakukan penelitian teknologi pangan. Penjaringan itu sejalan dengan program Indofood Riset Nugraha (IRN).

“Ini kegiatan rutin kita setiap tahun. Misalnya, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan proposal penelitian soal teknologi pangan,” ujar General Manager Communiation Division PT Indofood Sukses Makmur Tbk Stefanus Indyarana di sela-sela sosialisasi IRN di Universitas Diponegoro Semarang kemarin.

Beberapa proposal yang masuk dan dinilai baik oleh tim penilai dijamin bisa dibiayai 100 persen oleh Indofood. Namun, ada juga proposal yang hanya dibantu pembiayaan sebagian.

“Soal pembiayaan penelitian itu tergantung dari dewan penilainya, ada yang dibiayai 100 persen. Ada juga yang tidak,” ungkapnya.

Penelitian menyangkut pangan ini sebagai bentuk partisipasi perusahaan dalam memberikan solusi terhadap persoalan pangan. Sebab, krisis pangan global menjadi topik yang menyita perhatian banyak pihak. “Di sini penting adanya kolaborasi semua pihak,baik dari pemerintah, swasta, peneliti, petani maupun pelaku industri pangan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional,” tandas Stefanus Indyarana.

Penelitian yang digarap Indofood bersifat khusus, yaitu menyangkut komoditas pangan yang memanfaatkan hasil pertanian. Misalnya kentang untuk diproduksi menjadi keripik. Selain itu, ada juga penelitian yang terbuka untuk tidak selamanya diadopsi oleh Indofood.“ Tidak semua penelitian kita ambil, tapi juga bisa kita sosialisasikan kepada masyarakat luas,” paparnya.

Melalui penelitian, pihaknya berharap produk pangan ke depan bisa lebih higienis dan berkualitas. Dari aspek kesehatan juga lebih baik dibandingkan produk pangan yang sekadar dibuat.

Sementara itu, Louis Djangoen perwakilan dari Bogasari yang hadir dalam sosialisasi IRN mengemukakan, tujuan dari penganekaragaman pangan untuk mencerdaskan dan menyehatkan bangsa.

“Makanya kenapa kita pilih upaya pengembangan tepung dan pati karena pangan yang diolah dari komoditas lokal bisa menjadi lebih mudah dan flexible pemanfaatannya,” tandasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2797 seconds (0.1#10.140)