SBY ingatkan sejarah BBM naik 3 kali turun 3 kali
A
A
A
Sindonews.com - Sepanjang sejarah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, pemerintah tiga kali menaikkan harga BBM dan tiga kali menurunkan harga.
"Kita pernah menaikkan harga BBM tiga kali dalam sejarah, dan menurunkan tiga kali. Sejarah itu masa Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I dan menurunkan dalam KIB yang sama," ungkap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/2/2012).
Mengacu pengalaman masa lalu, SBY optimistis jika pelaksaan kebijakan BBM ini ditangani dengan tepat dan sungguh-sungguh maka akan mendapatkan solusi yang terbaik. "Dengan mempertimbangkan apa yang berdampak pada rakyat kita dengan memberikan bantuan-bantuan yang kita berikan," jelasnya.
Menurutnya, keputusan terkait BBM harus tepat agar pengentasan kemiskinan di tengah krisis saat ini dapat terlaksana dengan baik. "Jadi betul-betul angka kemiskinan di negeri ini benar-benar rendah," tambah dia.
Dia melanjutkan, meski sudah turun tahun ke tahun tapi dia mengaku belum puas dengan penurunan angka kemiskinan saat ini. "Masih harus kita turnkan lagi sehingga saudara-saudara kita bisa kita angkat kehidupannya dari yang belum layak sampai menjadi layak," tukas SBY.
Dari pernyataannya, SBY berencana menaikan harga BBM subsidi. Walau demikian, SBY menggarisbawahi besaran kenaikan itu harus pas. "Harga BBM mau tidak mau tentu mesti disesuaikan dengan kenaikan yang tepat, kenaikan tertentu," kata SBY.
Lantas, dia menjelaskan, masyarakat yang terdampak pada kenaikan BBM itu serta faktor inflasi lain utamanya masyarakat yang miskin mesti akan diberikan bantuan langsung sementara. "Bantuannya bisa kita pikirkan seperti yang dulu pernah kita lakukan atau kita modifikasi atau tambahan-tambahan baru yang itu memang tepat," jelas dia.
Dengan persiapan yang baik, SBY mengatakan, dengan perencanaan dibahas bersama DPR dan akan masuk dalam APBNP. Dia berharap ini adalah solusi untuk penyelamatan dan pengamanan ekonomi, penyelamatan dan pengamanan APBN negara. (bro)
()