Petral klaim telah melakukan tender terbuka

Jum'at, 24 Februari 2012 - 11:33 WIB
Petral klaim telah melakukan...
Petral klaim telah melakukan tender terbuka
A A A
Sindonews.com - Anak usaha Pertamina (Persero) PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) mengklaim proses tender yang dilakukan dalam pengadaan minyak mentah dan Bahan Bakar Minyak (BBM) dilakukan dengan tender terbuka oleh 55 perusahaan terdaftar. Hal ini diungkapkan terkait adanya dugaan maraknya korupsi di Pertal

"Perusahaan-perusahaan yang mengikuti tender merupakan perusahaan yang telah memenuhi kriteria sebagai Daftar Mitra Usaha Terseleksi (DMUT) Petral untuk mendapatkan rekanan yang eliable untuk mencegah terjadinya gagal suplai yang akan menyebabkan krisis BBM di Indonesia," ungkap Presiden Direktur PT Petral Nawazir dalam siaran tertulisnya, Jumat (24/2/2012).

Menurut Nawazir, Petral membeli minyak mentah dari Nigeria, Asia, Australia dan negara-negara eks Rusia dan pengadaannya sudah dilakukan dengan tender terbuka oleh 55 perusahaan.

"Petral membuka kesempatan sebesar-besarnya untuk setiap perusahaan yang berminat, asal dapat memenuhi persyaratan minimal yang ditetapkan. Persyaratan ini perlu untuk mencegah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga tidak terjadi gagal suplai yang menyebabkan krisis BBM di Indonesia," tambah dia.

Dia menjelaskan, memang ada pengadaan beberapa minyak mentah yang tidak dijual bebas atau terbatas, yang dilakukan secara langsung kepada perusahaan nasional. Hal ini terjadi pada penunjukan langsung pengadaan Arab Light dari Aramco yang tidak diperjualbelikan secara bebas, dan Azeri dari PTT Thailand, yang mempunyai penyimpanan minyak mentah Azeri.

“Harga perolehan Azeri yang dibeli dari PTT Thailand secara langsung terbukti lebih murah daripada harga perolehan Azeri yang dilakukan melalui tender terbuka.” jelasnya.

Selain dengan dua perusahaan itu, dijelaskan Nawazir, pengadaan minyak langsung juga dilakukan dengan Kuwait Petroleum Company dan Petronas (Malaysia). Dengan PTT Thailand dan Petronas, Pertamina bekerja sama dalam kerangka kerjasama ASCOPE (ASEAN Council on Petroleum).

Sedangkan dalam pembelian premium, Nawazir juga mengklaim selalu diadakan melalui tender terbuka yang diikuti 28 perusahaan trader. Setiap bulan, Petral membeli premium sebanyak delapan juta barrel. Berbeda lagi dengan pengadaan s solar, menurut Nawazir, solar dilakukan secara spot dengan tender terbuka oleh 30 perusahaan terdaftar.

"Sedangkan pengadaan jangka panjang, ditunjuk empat Perusahaan Minyak Nasional yaitu Kuwait Petroleum Company, Petronas Malaysia, PTT Thailand dan S-Oil yang dimiliki oleh Saudi Aramco. Empat perusahaan minyak ini mempunyai kilang minyak yang memproduksi Solar. Harganya pun dalam jangka panjang lebih murah daripada pembelian spot melalui tender yang diikuti para trader,” tutur Nawazir.

Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan menegaskan pihaknya bersama Pertamina telah bertemu dan sepakat untuk membubarkan Petral. Hal ini terkait dengan ditemukannya sejumlah indikasi korupsi dan permainan kotor sejumlah oknum dalam impor minyak. Meskipun begitu, Dahlan mengaku masih bingung siapa yang akan menjalankan fungsi impor jika Petral dibubarkan.

Mantan bos PLN ini kemudian berencana akan menunjuk satu lembaga untuk mengaudit Petral. "Saya punya ide agar audit ini bisa dilakukan oleh PLN untuk audit Petral, itu karena sistem tender yang dilakukan PLN sudah luar biasa baik sejak dua tahun ini," komentar Dahlan di kantornya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5833 seconds (0.1#10.140)