BBM naik, pemerintah kaji kompensasi transportasi umum
A
A
A
Sindonews.com - Mengingat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berpotensi akan terjadi di bulan April 2012, maka kompensasi terhadap transportasi umun dinilai beberapa pihak harus dilakukan guna menghindari kenaikan tarif.
Menurut Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana, transportasi umum merupakan poin kompensasi yang bersifat langsung dan merupakan salah satu hal yang dibahas oleh pemerintah.
"Sekarang ini lagi dipikirkan kompensasi untuk transportasi umum, mulai dari kapal laut, feri, kereta api, bus angkutan umum, sampai dengan mikrolet. Jadi yang terpenting adalah agar tarif tidak naik," ujarnya kepada wartawan seusai melaksanakan rapat MP3EI dan MP3KI di gedung Bappenas Menteng Jakarta, Jumat (24/2/2012).
Pada kesempatan yang sama pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani juga menilai kompensasi kepada transportasi umum harus diberikan agar tidak ada kenaikan tarif.
"Transportasi umum itu jangan naik lagi, itu harus dipegang. Kemarin ada rapat para gubernur dengan Hatta Rajasa, itu justru membicarakan gimana nanti organda tidak tiba-tiba naikkan tarif. Padahal naiknya hanya Rp2.000, lalu transportasi naikkan tarifnya justru lebih, jadi percuma kasih BLT," ungkapnya.
Aviliani menjelaskan, cara untuk memberikan kompensasi tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara, bisa melalui konversi dan bisa juga melalui subsidi khusus.
"Ada dua cara, yang pertama mengkonversi, karena gas masih Rp4500 atau cara kedua tidak menaikkan. Sehingga tetap mensubsidi kendaraan umum. Jadi jangan sampai dia naikkan tarif, karena yang paling bahaya itu transportasi," paparnya.
Lanjutnya Avliani mengatakan, pemberian subsidi transportasi tersebut bisa dengan menggunakan smartcard yang beberapa waktu lalu sudah diwacanakan.
"Untuk kendaraan umum tadinya mau diterapkan pakai kupon, sebenarnya kalau smartcard tidak terlalu mahal, karena cuma sedikit," pungkasnya. (ank)
Menurut Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana, transportasi umum merupakan poin kompensasi yang bersifat langsung dan merupakan salah satu hal yang dibahas oleh pemerintah.
"Sekarang ini lagi dipikirkan kompensasi untuk transportasi umum, mulai dari kapal laut, feri, kereta api, bus angkutan umum, sampai dengan mikrolet. Jadi yang terpenting adalah agar tarif tidak naik," ujarnya kepada wartawan seusai melaksanakan rapat MP3EI dan MP3KI di gedung Bappenas Menteng Jakarta, Jumat (24/2/2012).
Pada kesempatan yang sama pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani juga menilai kompensasi kepada transportasi umum harus diberikan agar tidak ada kenaikan tarif.
"Transportasi umum itu jangan naik lagi, itu harus dipegang. Kemarin ada rapat para gubernur dengan Hatta Rajasa, itu justru membicarakan gimana nanti organda tidak tiba-tiba naikkan tarif. Padahal naiknya hanya Rp2.000, lalu transportasi naikkan tarifnya justru lebih, jadi percuma kasih BLT," ungkapnya.
Aviliani menjelaskan, cara untuk memberikan kompensasi tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara, bisa melalui konversi dan bisa juga melalui subsidi khusus.
"Ada dua cara, yang pertama mengkonversi, karena gas masih Rp4500 atau cara kedua tidak menaikkan. Sehingga tetap mensubsidi kendaraan umum. Jadi jangan sampai dia naikkan tarif, karena yang paling bahaya itu transportasi," paparnya.
Lanjutnya Avliani mengatakan, pemberian subsidi transportasi tersebut bisa dengan menggunakan smartcard yang beberapa waktu lalu sudah diwacanakan.
"Untuk kendaraan umum tadinya mau diterapkan pakai kupon, sebenarnya kalau smartcard tidak terlalu mahal, karena cuma sedikit," pungkasnya. (ank)
()