6.400 ton beras impor masuk Parepare
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 6.400 ton beras impor asal Thailand masuk ke Gudang Lapadde I, yang berada dalam kawasan gudang Bulog Parepare. Berdasarkan pantauan, meski impor beras yang dimasukkan ke Gudang Bulog ini menggunakan karung berlabel beras Bulog.
Kepala Gudang Lapadde I Johan Joni membenarkan jika puluhan ribu beras yang masuk ke gudang tersebut, merupakan beras impor asal Thailand. Beras tersebut diangkut menggunakan kapal Phu Tai yang sejak Kamis 23 Februari bersandar di Pelabuhan Nusantara Parepare.
“Memang betul ini beras impor. Dari Thailand, dan di Bulog hanya dititip sementara. Dan tidak ada penyitaan karena ini hanya beras titipan," katanya.
Dalam pembongkaran di salah satu gudang Bulog Parepare berkapasitas 10 ribu ton ini, pembongkaran mendapat pengawasan dari pihak Bulog dan Bea Cukai Parepare, tanpa adanya satupun pengawalan dari pihak kepolisian.
Dirinya juga mengatakan, impor beras tersebut, merupakan pengiriman kedua dalam dua bulan terakhir. Pihaknya hanya sebatas menampung beras-beras impor tersebut di Gudang Bulog, sambil menunggu perintah dari pusat untuk mengeluarkannya.
“Tapi saya tidak tahu kapan beras ini dikeluarkan dari gudang, karena tugas kami hanya sebatas menerima, menjaga dan merawat sesuai perintah pusat,” terangnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperndagkop dan UKM) Amran Ambar yang dikonfirmasi mengaku tidak tahu kalau ada beras impor yang masuk melalui pelabuhan Parepare dan dititipkan pada gudang Bulog. “Saya tidak tahu kalau ada penambahan 6.400 ton yang tiba di Parepare,” katanya singkat. (ank)
Kepala Gudang Lapadde I Johan Joni membenarkan jika puluhan ribu beras yang masuk ke gudang tersebut, merupakan beras impor asal Thailand. Beras tersebut diangkut menggunakan kapal Phu Tai yang sejak Kamis 23 Februari bersandar di Pelabuhan Nusantara Parepare.
“Memang betul ini beras impor. Dari Thailand, dan di Bulog hanya dititip sementara. Dan tidak ada penyitaan karena ini hanya beras titipan," katanya.
Dalam pembongkaran di salah satu gudang Bulog Parepare berkapasitas 10 ribu ton ini, pembongkaran mendapat pengawasan dari pihak Bulog dan Bea Cukai Parepare, tanpa adanya satupun pengawalan dari pihak kepolisian.
Dirinya juga mengatakan, impor beras tersebut, merupakan pengiriman kedua dalam dua bulan terakhir. Pihaknya hanya sebatas menampung beras-beras impor tersebut di Gudang Bulog, sambil menunggu perintah dari pusat untuk mengeluarkannya.
“Tapi saya tidak tahu kapan beras ini dikeluarkan dari gudang, karena tugas kami hanya sebatas menerima, menjaga dan merawat sesuai perintah pusat,” terangnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperndagkop dan UKM) Amran Ambar yang dikonfirmasi mengaku tidak tahu kalau ada beras impor yang masuk melalui pelabuhan Parepare dan dititipkan pada gudang Bulog. “Saya tidak tahu kalau ada penambahan 6.400 ton yang tiba di Parepare,” katanya singkat. (ank)
()