Produksi kakao Sulsel diprediksi turun
A
A
A
Sindonews.com - Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Sulawesi Selatan (Sulsel) memprediksi, produksi kakao Sulsel ditahun 2011 lalu turun drastis.
Ketua Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Sulsel, Yusa Rasyid Ali mengatakan, tahun 2010 produksi kakao Sulsel sebanyak 90.000 ton. Namun tahun 2011, diprediksi turun dan hanya sekitar 80.000 ton saja.
Banyak faktor yang membuat produksi kakao Sulsel turun. Akibat cuaca buruk, kualitas bibit dan beberapa persoalan lainnya. “Termasuk adanya bea keluar,” katanya.
Khusus bibit menurut dia sangat bermasalah. Contohnya, bibit somatic embryogenesis (SE) yang digunakan pada program Gerakan Rehabilitasi Kakao (Gernas), dinilai tidak maksimal. “Kami terima laporan dari petani, bibit tersebut tidak tahan hama,” paparnya.
Selain itu, saat curah hujan tinggi bibit tersebut mudah mati. Dia berharap, bibit SE tidak digunakan lagi diproyek Gernas. “Kami siap tunjukkan bibit SE yang bersamalah itu,” katanya.
Yusa mengatakan, dari catatan Askindo Sulsel volume ekspor kakao di pelabuhan Makassar, juga mengalami penurunan. “Penurunan ekspor kakao melalui pelabuhan Makassar mencapai 70%,” jelasnya.
Dia menyebutkan, tahun 2010 lalu ekspor kakao Sulsel sebanyak 150.000 ton. Namun tahun 2011 turun menjadi 52.000 ton. “Sebagai dari penurunan tersebut karena meningkatnya perdagangan antarpulau,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dipserindag Sulsel) Sulsel H Achmad Habib mengakui, angka tersebut. “Tidak jauh beda dengan angka kami,” sebutnya.
Namun, jumlah tersebut bisa lebih besar. Karena angkanya berdasarkan Surat Keterangan Asal (SKA). “Kami juga mendapat informasi, penurunan ekspor karena tingginya perdagangan antarpulau,” pungkasnya. (bro)
()