Penjualan ritel Jepang menguat
A
A
A
Sindonews.com – Penjualan ritel Jepang Januari lalu menguat lebih dari yang diperkirakan. Hal tersebut didorong melonjaknya penjualan mobil yang menandai pulihnya belanja konsumen di Negeri Sakura.
Departemen Perdagangan Jepang menyatakan, penjualan ritel naik 1,9 persen dari tahun sebelumnya setelah meningkat 2,5 persen pada Desember. Sementara, penjualan mobil melonjak 24 persen terbesar dalam 22 tahun setelah pemerintah memperkenalkan subsidi untuk mobil hemat energi sampai 100 ribu yen per mobil. Desember tahun lalu, Pemerintah Jepang mengumumkan akan menyisihkan dana sebesar 300 miliar yen sebagai bagian dari program subsidi mobil hemat energi.
Analis mengatakan, subsidi tersebut kemungkinan besar akan meningkatkan penjualan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang. “Asosiasi automotif Jepang memprediksi penjualan mobil dalam negeri tahun ini mencapai lima juta atau naik 19 persen tahun ke tahun (year on year/yoy) karena subsidi dan normalisasi dari gangguan rantai pasokan,” ujar Kepala Ekonom Societe Generale Tokyo Takuji Okubo dikutip BBC kemarin.
Dia menambahkan, tahun ini penjualan ritel Jepang diproyeksikan naik 10 persen. Jika benar, hal itu akan meningkatkan penjualan ritel secara keseluruhan sebesar 1,9 persen. Sekadar diketahui, permintaan rumah tangga domestik Jepang sempat merosot pascabencana gempa dan tsunami 11 Maret tahun lalu. Namun, perlahan tapi pasti industri ritel Jepang mulai bergerak naik seperti terlihat dari sejumlah pusat belanja di beberapa kota utama.
Surat kabar Nikkei melaporkan, gerai elektronik Yamada Denki Co mencatatkan laba lebih dari perkiraan .Demikian pula jaringan toko Seven & I Holdings Co yang berencana membuka 300 gerai selama tiga tahun ke depan termasuk layanan pengisian gas mandiri. Membaiknya penjualan ritel berimbas pada kenaikan indeks kepercayaan konsumen yang mencapai 40 poin pada Januari, tertinggi sejak Februari 2011.
Departemen Perdagangan Jepang menyatakan, penjualan ritel naik 1,9 persen dari tahun sebelumnya setelah meningkat 2,5 persen pada Desember. Sementara, penjualan mobil melonjak 24 persen terbesar dalam 22 tahun setelah pemerintah memperkenalkan subsidi untuk mobil hemat energi sampai 100 ribu yen per mobil. Desember tahun lalu, Pemerintah Jepang mengumumkan akan menyisihkan dana sebesar 300 miliar yen sebagai bagian dari program subsidi mobil hemat energi.
Analis mengatakan, subsidi tersebut kemungkinan besar akan meningkatkan penjualan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang. “Asosiasi automotif Jepang memprediksi penjualan mobil dalam negeri tahun ini mencapai lima juta atau naik 19 persen tahun ke tahun (year on year/yoy) karena subsidi dan normalisasi dari gangguan rantai pasokan,” ujar Kepala Ekonom Societe Generale Tokyo Takuji Okubo dikutip BBC kemarin.
Dia menambahkan, tahun ini penjualan ritel Jepang diproyeksikan naik 10 persen. Jika benar, hal itu akan meningkatkan penjualan ritel secara keseluruhan sebesar 1,9 persen. Sekadar diketahui, permintaan rumah tangga domestik Jepang sempat merosot pascabencana gempa dan tsunami 11 Maret tahun lalu. Namun, perlahan tapi pasti industri ritel Jepang mulai bergerak naik seperti terlihat dari sejumlah pusat belanja di beberapa kota utama.
Surat kabar Nikkei melaporkan, gerai elektronik Yamada Denki Co mencatatkan laba lebih dari perkiraan .Demikian pula jaringan toko Seven & I Holdings Co yang berencana membuka 300 gerai selama tiga tahun ke depan termasuk layanan pengisian gas mandiri. Membaiknya penjualan ritel berimbas pada kenaikan indeks kepercayaan konsumen yang mencapai 40 poin pada Januari, tertinggi sejak Februari 2011.
()