Permintaan baja nasional bisa naik 12%

Rabu, 29 Februari 2012 - 17:16 WIB
Permintaan baja nasional bisa naik 12%
Permintaan baja nasional bisa naik 12%
A A A
Sindonews.com - Kemampuan produksi dalam negeri terhadap permintaan baja secara nasional yang baru sekira 6,5 juta ton sedangkan sisanya ditutup dengan impor. Pada tahun ini permintaan baja diprediksi bisa mengalami kenaikan sekira 10-12 persen dari jumlah permintaan baja nasional yang pada tahun lalu tercatat sekitar 9,7 juta ton.

Co Chairman Flat Product Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA) sekaligus Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Irvan Kamal Hakim mengatakan, jumlah permintaan baja nasional pada tahun ini diprediksi akan bisa mengalami kenaikan sekira 10-12 persen.

"Permintaan terjadi di semua jenis baja. Kalau mengikuti asumsi krisis tidak akan berkepanjangan, permintaan akan naik 10-12 persen pada tahun ini. Kita akan berupaya meningkatkan pasokan lokal,” kata Irvan di Jakarta, Rabu (29/2/2012).

Selain itu, lanjutnya, jaminan ketersediaan gas dan listrik juga akan mempengaruhi penjualan dan produksi baja pada tahun ini. Apabila tidak ada pasokan energi, maka, kata dia, kualitas baja akan menurun. Saat ini menurutnya kapasitas terpasang industri baja nasional mencapai 8,5 juta ton per tahun.

"Produksi bergantung pada energinya. Kapasitas ada, tapi tanpa energi sama saja tidak ada artinya. Kalau pasokan gas kurang, volume produksi berkurang,” jelasnya.

Untuk itu, kata dia, produsen baja nasional beralih menggunakan energi BBM. Namun, jelasnya, langkah itu justru menimbulkan biaya tinggi.

“Setidaknya, untuk gas, bisa mendapat jumlah yang sama tahun ini. Memang, di Jawa Timur juga terjadi shortage pasokan gas. Untuk PT KS sendiri, kebutuhan gasnya minimal sekitar 85-90 MMscfd. Pasokan yang diterima sekitar 60-65 MMscfd tekanannya harus 12 MPa,” tuturnya.

Di sisi lain, Direktur Utama PT PT Krakatau Steel Fazwar Bujang menjelaskan, pihaknya melakukan sejumlah revitalisasi dan ekspansi. Dia mencontohkan, revitalisasi pabrik iron making untuk meningkatkan kapasitas dari 1,5 juta ton ke 1,74 juta ton. Rencananya, revitalisasi itu akan selesai pada tahun ini.

“Tahun 2014, produksi PT KS dibidik mencapai 4,25 juta ton per tahun dari saat ini sekitar 2,75 juta ton. Ditambah hasil PT Krakatau Posco tahap I, produksi total direncanakan mencapai 6,25 juta ton per tahun,” jelasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8399 seconds (0.1#10.140)