Kemenakertrans klaim BLK efektif
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyatakan keberadaan balai latihan kerja (BLK) di sejumlah daerah di Indonesia terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensi para pencari kerja. Bahkan sebagian besar lulusan BLK langsung diserap pasar tenaga kerja.
"Ini karena program pelatihan BLK memang disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja dan industri," kata Sekjen Kemenakertrans Muchtar Luthfie di kantor Kemenakertrans, Jakarta, Rabu (29/2/2012).
Oleh karena itu, Kemenakertrans terus melakukan proses pelatihan, sertifikasi dan penempatan untuk para pencari kerja dan masyarakat umum sehingga nantinya lulusan BLK langsung dapat terserap pasar kerja.
Data Kemenakertrans mencatat sampai awal Februari 2012, terdapat 316 lembaga paltihan kerja dan produktivitas yang terdiri dari 12 Balai Latihan Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) milik Kemnakertrans dan 253 BLK Unit pelaksana Teknis Daerah (UPTD) milik pemda.
Selain itu terdapat 1 lembaga Balai Produktivitas UPTP dan 24 lembaga UPTD dan 6 Lembaga Balai Pelatihan Ketransmigrsian UPTP dan 20 lembaga balai Pelatihan Ketransmigrasian UPTD.
Sementara untuk meningkatkan kompetensi pencari kerja yang dididik di Balai Latihan Kerja, Kemnakertrans menyusun sebanyak 2. 343 dodul pelatihan kerja. Muchtar menargetkan penyusunan 2.343 buah modul pelatihan kerja sampai tahun 2014.
"Modul-modul pelatihan tersebut bisa digunakan sebagai acuan utama penyelenggaraan pelatihan kerja di balai latihan kerja (BLK) dan lembaga pelatihan kerja (LPK) swasta di seluruh Indonesia," sebutnya.
Setiap tahun Kemnakertrans menargetkan penyusunan modul pelatihan kerja untuk berbagai kejuruan. Pada tahun 2004-2009 telah disusun 258 modul pelatihan, tahun 2010 sebanyak 400 modul, tahun 2011 sebanyak 400 modul.
Sedangkan pada tahun 2012 ditargetkan penyusunan 400 modul, tahun 2013 sebanyak 435 modul dan tahun 2014 sebanyak 450 modul pelatihan kerja.Modul-modul pelatihan pelatihan kerja yang tengah disusun antara lain berupa modul pelatihan keterampilan kejuruan bidang otomotif, las, bangunan kayu dan batu, elektonik, komputer, teknologi informasi, menjahit, kerajinan tangan, pertanian dan perkebunan, serta lainnya.
Di sisi lain, Muchtar Luthfie mengungkapkan target penyusunan modul pelatihan kerja merupakan salah satu bagian penting dalam grand design revitalisasi balai latihan kerja tahun 2010-2014.
“Dalam revitalisasi program pelatihan dan modul ini dilakukan intuk mewujudkan pelatihan dan produktivitas yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kerja. Selain itu memberikan arah dan pedoman dalam penyelenggaraan, pembinaan dan pengendalian pelatihan kerja," paparnya.
Muchtar mengatakan dalam grand design revitalisasi balai latihan kerja terdapat 5 (lima) komponen yang yang menjadi sasaran utama pembenahan balai latihan kerja dan produktivitas.
“Yang menjadi fokus pembenahan adalah program pelatihan, SDM pelatihan, sarana dan prasarana, manajemen dan kelembagaan serta kemitraan dengan pihak swasta dan dunia industri," terang Muchtar.
“Revitalisasi pelatihan kerja yang diselenggarakan BLK memiliki peranan yang sangat strategis untuk meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja atau pencari kerja agar dapat disiapkan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja," pungkasnya. (bro)
()