Emisi masih tinggi, tim benahi Esemka

Kamis, 01 Maret 2012 - 18:30 WIB
Emisi masih tinggi, tim benahi Esemka
Emisi masih tinggi, tim benahi Esemka
A A A


Sindonews.com - Hasil uji emisi mobil Esemka yang kurang menggembirakan justru melecut munculnya rekayasa teknologi di bidang automotif mobil rakitan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tersebut. Kedepan bakal dipasang perangkat untuk meminimalisasi gas buang.

Teknisi mobil Esemka sekaligus pengajar SMKN 2 Surakarta Budhi Martono mengaku legowo kendati mobil Esemka belum dinyatakan memenuhi standar ambang batas emisi gas buang untuk kendaraan bermotor tipe baru.

Dia menegaskan hal itu justru menyemangati tim teknisi untuk membenahi kekurangan yang menyebabkan produksi gas buang melebihi ambang. Satu di antaranya dengan memasang catalistic converter pada sistem gas buang. Melalui perangkat ini, Budhi meyakini gas buang yang dihasilkan tereduksi hingga 50 persen. Persoalannya, perangkat ini terhitung mahal.

“Pada intinya mesin tidak ada masalah. Dengan emisi yang melebihi ambang batas, maka harus dicari cara untuk meminimalisasinya (gas buang). Ini perlunya dipasang catalistic converter. Kenapa kami tidak memasangnya di mobil Esemka? Karena harganya mahal, mencapai Rp12 juta per unit,” kata Budhi di Solo, Jawa Tengah, Kamis (1/3/2012).

Untuk diketahui, uji emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP), Senin 27 Februari 2012 lalu menghasilkan angka CO (karbon monoksida) 11,63 g/km dan HC+NOx 2,69 g/km. Angka tersebut melebihi standar untuk CO 5 g/km dan HC+NOx 0,7 g/km.

Lebih lanjut dikatakan Budhi, catalistic bekerja memecah karbon dan timbal yang diproduksi tiap putaran mesin. Pecahan itu menghasilkan senyawa oksigen yang mampu mereduksi kandungan karbon monoksida.

Pereduksi gas buang dengan pemasangan catalistic memang bisa disematkan pada prototipe mobil Esemka. Namun perangkat ini juga wajib ada untuk tiap unit mobil hasil produksi massal Esemka bilamana industri mobil rakitan ini menerapkan sistem tersebut.

“Saat ini tanpa catalistic harganya Rp95 juta. Jika ditambah peralatan itu maka harga jualnya bisa menyentuh Rp100 juta lebih. Ini yang perlu diperhitungkan,” pungkasnya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0080 seconds (0.1#10.140)