Tim Esemka bertekad minimalisasi gas buang

Jum'at, 02 Maret 2012 - 11:01 WIB
Tim Esemka bertekad...
Tim Esemka bertekad minimalisasi gas buang
A A A
Sindonews.com – Hasil uji emisi mobil Esemka sudah keluar dan kurang menggembirakan. Namun hal ini tak membuat patah arang para siswa SMK. Mereka bertekad merekayasa perangkat untuk meminimalisasi gas buang.

Gas buang memang menjadi pekerjaan rumah utama tim Esemka yang secepatnya perlu dibenahi. Selain gas buang, Kementerian Perhubungan dalam keterangan resminya menyatakan, agar layak jalan, lampu mobil Esemka juga harus lebih terang.

Teknisi mobil Esemka sekaligus pengajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Surakarta Budhi Martono mengaku legowo mobil Esemka belum dinyatakan memenuhi standar ambang batas emisi gas buang untuk kendaraan bermotor tipe baru. Kegagalan ini justru menyemangati tim teknisi untuk membenahi kekurangan yang menyebabkan produksi gas buang melebihi ambang.

Satu rekayasa diantaranya dengan memasang catalistic converter pada sistem gas buang. Melalui perangkat ini, Budhi meyakini gas buang yang dihasilkan tereduksi hingga 50 persen. Persoalannya, perangkat ini terbilang mahal.

”Kenapa kami tidak memasangnya (catalistic converter) di mobil Esemka? Karena harganya mahal, mencapai Rp12 juta per unit,” kata Budhi, kemarin.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dalam surat keputusannya bernomor AJ.S0E/- 17/6/DJPD/2012 tertanggal 29 Februari menyatakan, dari 11 item yang diuji, Esemka telah mengantongi sembilan item yang dinyatakan lulus.

”Hasilnya belum memenuhi standar Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), ternyata masih belum memenuhi ambang batas emisi gas buang,” ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Bambang S Ervan Bambang.

Karena belum lulus pada uji emisi untuk yang kedua kali ini, maka mobil Esemka harus mengulang uji agar diperbolehkan diproduksi massal. Mobil kreasi anak bangsa ini pernah diuji emisi pertama kali pada 2010 lalu. Bambang menjelaskan, gagalnya mobil Esemka karena belum memenuhi standar emisi sesuai ketentuan.

Seharusnya untuk mobil baru mampu membuang karbondioksida (CO) dengan 5 gram per km dan HC+NOx standar 0,70 gram/- km. Namun mobil Esemka Rajawali emisi pembuangannya masih cukup tinggi yaitu CO nya 11,63 gram/km dan HC+- NOx sebesar 2,69 gram/km.

Kemenhub pun menyarankan agar kinerja emisi gas buang mobil Esemka diperbaiki. Karena hal tersebut sudah menjadi ketentuan dalam Kepmen KLHJ No.04/2009 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang untuk Kendaraan Bermotor Tipe Baru. Selain itu pada uji laik jalan, sama seperti tahun 2010, mobil Esemka juga mengalami kekurangan pada standar lampu.

Pemerintah telah menetapkan standar dalam satu lampu harus memiliki 12 ribu candle (CD), namun pada Esemka lampu kanannya baru menyinarkan 10.900 CD dan sebelah kiri sebanyak 6.700 CD. ”Semua ini masih bisa diperbaiki. Kami tidak memberikan batas waktu untuk melakukan perbaikan. Kami tetap berharap, pemohon tidak patah semangat,” terang Bambang. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0488 seconds (0.1#10.140)