Terhambat mental, pelaku UKM minim

Sabtu, 03 Maret 2012 - 16:18 WIB
Terhambat mental, pelaku...
Terhambat mental, pelaku UKM minim
A A A
Sindonews.com - Sebab mendasar rendahnya jumlah pelaku usaha di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dikarenakan mental attitude yang senang bekerja dengan orang lain. Jika mental itu tidak diperbaiki, boleh jadi Indonesia akan semakin tertinggal dengan negara-negara tetangga.

"Paling mendasar adalah mental attitude, dengan perilaku bangsa kita yang lebih senang bekerja kepada orang lain dibandingkan membuka usaha sendiri. Dibandingkan negara-negara lain, kita terlambat sadar tentang hal tersebut," ujar Deputi Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Agus Muharram kepada Sindonews saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, di Jakarta, Sabtu (3/3/2012).

Dengan keberadaan mental tersebut membuat Indonesia tidak bisa bersaing dengan negara-negara lain di dunia. Kendala lainnya disampaikan Agus, adalah jika dilihat dari jumlah penduduk yang sangat banyak, dan kondisi geografis di Indonesia yang sangat nyaman. Kondisi grafis ini malah memacu generasi muda untuk tidak melakukan aktivitas yang lebih berani dan menghadapi tantangan.

"Kendalanya itu relatif menunjukkan para pemuda untuk lebih senang, istilahnya berdiam dengan kondisi yang serba enak, sehingga tidak mencoba untuk melakuka perubahan yang berarti. Tetapi setelah teknologi informasi meingkat, ternyata bangsa kita melihat ada potensi yang lebih besar dari pada mengandalkan sumber daya alam, sehingga mulai berkreasi, berinovasi, berinisiatif untuk melakukan wirausaha," paparnya.

Kendala lainnya, adalah akses modal yang belum sepenuhnya terjangkau oleh para pelaku usaha. Selanjutnya market (pemasaran), dan yang terakhir adalah teknologi yang terbatas.

"Merubah sesuatu memang tidak gampang. Tapi walaupun sekarang kita jauh tertinggal dibanding negara-negara lain seperti China dan India, namun di tahun 2014 saya rasa akan melebihi 2 persen untuk target pelaku UMKM," pungkasnya optimistis. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5621 seconds (0.1#10.140)