Menkeu AS dicalonkan jadi Presiden Bank Dunia

Minggu, 04 Maret 2012 - 13:59 WIB
Menkeu AS dicalonkan jadi Presiden Bank Dunia
Menkeu AS dicalonkan jadi Presiden Bank Dunia
A A A


Sindonews.com - Kursi kepemimpinan Presiden Bank Dunia yang sebentar lagi ditinggalkan oleh Robert Zoellick makin menjadi rebutan bagi para penguasa dunia.

Masing-masing negara, baik dari negara berkembang maupun negara maju, mengajukan calonnya untuk bisa duduk menjabat sebagai orang nomor satu di Bank Dunia. Amerika Serikat (AS) sudah mengajukan kandidat untuk menjadi "penguasa" di Bank Dunia.

"AS mengisyaratkan kemungkinan mencalonkan Menteri Keuangan Timothy Geithner, (salah satu pendahulunya Larry Summers), atau seseorang dari sektor swasta seperti (kepala eksekutif Pimco) Mohamed El-Erian," tutur sumber yang dekat dengan Bank Dunia, dilansir dari Straits Times, Minggu (4/3/2012).

Ekonom terpandang di AS Jeffrey Sachs, yang memimpin komite Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pada program Millennium Development Goal (MDG's) mengatakan bila Bank Dunia membutuhkan seorang ahli seperti dirinya ketimbang politisi atau bankir Wall Street. Deklarasi Sachs ini datang di tengah adanya tanda-tanda AS sedang mengincar orang untuk menempatkan orangnya di Bank Dunia.

Sebelumnya, Presiden World Bank Robert Zoellick menyatakan secara implisit bahwa dirinya menginginkan suksesornya berasal dari AS juga. Hal ini pun semakin mempersulit peluang tokoh ekonomi dari negara berkembang, termasuk Sri Mulyani menduduki jabatan tersebut.

Zoellick mengatakan, jika calon penggantinya berasal dari AS maka akan mampu memimpin Bank Dunia sehingga baik bagi AS dan perbankan karena badan ekonomi terbesar di dunia tersebut harus mewakili semua dunia.

Namun demikian, Robert mengatakan tidak mempunyai peran lagi dalam proses seleksi untuk menggantikan posisinya yang terdahulu. Lanjutnya, dia juga tidak percaya bahwa negara-negara yang tengah terkena krisis seperti Spanyol, Italia, ataupun Portugal membutuhkan dana bailout (bantuan) untuk meringankan beban utangnya.

Tetapi, negara-negara tersebut membutuhkan dukungan dari negara-negara Eropa lainnya yang menyatakan rasa optimismenya bahwa perekonomian global akan mebaik pada tahun naga air ini.

Selain itu, pada beberapa pekan lalu, Bank Dunia meluncurkan proses seleksi untuk memilih presiden baru untuk menggantikan Robert ketika dia mengundurkan diri beberapa waktu mendatang yang mengikutsertakan 187 anggota negara.

Dia mencatat bahwa AS tidak selalu memiliki jabatan penting dalam organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), WTO dan IMF.

"Saya ingin AS untuk merasakan rasa tanggung jawab terhadap sistem internasional. Jadi dalam arti bahwa jika Anda mendapatkan calon Amerika yang benar saya berpikir bahwa hal tersebut bisa baik untuk AS dan bank," kata Zoellick.

Sejauh ini, dua orang yang paling sering disebut-sebut sebagai penerus kemungkinan keduanya berasal dari AS yaitu, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan mantan penasihat Gedung Putih ekonomi dan Mantan Menteri Keuangan Lawrence Summers. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6909 seconds (0.1#10.140)