Target KUR optimistis tembus Rp30 T
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah mengaku optimistis target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sepanjang 2012 sebesar Rp30 triliun akan tercapai. Ini setelah melihat tingginya penyerapan KUR pada 2011 yang naik sebanyak 50 persen.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Syarief Hasan mengatakan, pada 2012 ini pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menargetkan KUR sebesar Rp30 triliun. “Target Rp30 triliun itu mudah dicapai kalau instansi terkait bisa bekerja sama dengan baik,” kata Syarief Hasan di Jakarta kemarin.
Menurut Syarief, keyakinan pemerintah tersebut sangat beralasan karena pada awal 2012 sudah ada 13 perbankan di daerah yang siap menyalurkan KUR. Selain itu, realisasi KUR tahun lalu melebihi target yang dipatok, dari semula hanya Rp20 triliun,bisa mencapai Rp28,6 triliun. Syarief menuturkan, keberhasilan penyerapan KUR tentu saja didukung sosialisasi yang serius oleh perbankan.
Khususnya perbankan di daerah, di mana KUR sangat dibutuhkan masyarakat. Sementara, Anggota Komite Ekonomi Nasional bidang UKM dan Koperasi Erwin Aksa menuturkan, persoalan yang paling mendasar dalam meningkatkan enterpreneurship adalah akses terhadap pembiayaan dan perbankan.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Syarief Hasan mengatakan, pada 2012 ini pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menargetkan KUR sebesar Rp30 triliun. “Target Rp30 triliun itu mudah dicapai kalau instansi terkait bisa bekerja sama dengan baik,” kata Syarief Hasan di Jakarta kemarin.
Menurut Syarief, keyakinan pemerintah tersebut sangat beralasan karena pada awal 2012 sudah ada 13 perbankan di daerah yang siap menyalurkan KUR. Selain itu, realisasi KUR tahun lalu melebihi target yang dipatok, dari semula hanya Rp20 triliun,bisa mencapai Rp28,6 triliun. Syarief menuturkan, keberhasilan penyerapan KUR tentu saja didukung sosialisasi yang serius oleh perbankan.
Khususnya perbankan di daerah, di mana KUR sangat dibutuhkan masyarakat. Sementara, Anggota Komite Ekonomi Nasional bidang UKM dan Koperasi Erwin Aksa menuturkan, persoalan yang paling mendasar dalam meningkatkan enterpreneurship adalah akses terhadap pembiayaan dan perbankan.
()