2011, laba bersih PTBA melesat 54,3%
A
A
A
Sindonews.com - Sepanjang tahun 2011, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil mencatatkan laba sebesar Rp3,08 triliiun atau naik 54,3 persen dibandingkan tahun 2010 yang sebesar Rp2 triliun.
Sebagaimana dikutip dari laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan di Jakarta, Selasa (6/3/2012), laba perseroan terutama didorong naiknya penjualan perseroan menjadi Rp10,58 triliun dari sebelumnya Rp7,9 triliun.
Alhasil, laba bruto perseroan tersebut juga naik menjadi Rp5,28 triliun dari periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,26 triliun. Laba sebelum pajak penghasilan juga naik jadi Rp4,06 triliun dari sebelumnya Rp2,6 triliun.
Di sisi lain, aset perseroan juga mengalami kenaikan menjadi Rp11,5 triliun pada akhir tahun 2011, di mana pada tahun 2010 asetnya hanya sebesar Rp8,7 triliun.
Sebelumnya, PTBA mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1,7 triliun. Adapun dari nilai capex tersebut untuk investasi organik sekira Rp1,4 triliun. "Rp1,4 triliun itu di luar nonorganik," ujar Direktur Utama PTBA Milawarma belum lama ini.
Dana capex, kata dia, berasal dari kas internal. Dana tersebut dialokasikan, di antaranya untuk pengembangan pembangunan pelabuhan di Lampung, sehingga daya tampung kapal meningkat menjadi dua kali lipat dari sebelumnya 80 ribu kapal menjadi 150 ribu kapal.
Dengan demikian, kapasitas angkut diharapkan meningkat dari sebelumnya hanya 12 juta ton per tahun menjadi 25 juta ton per tahun. Selain pembangunan pelabuhan, dana capex tersebut juga akan digunakan untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang dengan kapasitas 3x100 megawatt (mw) di Tanjung Enim.
Sebagaimana dikutip dari laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan di Jakarta, Selasa (6/3/2012), laba perseroan terutama didorong naiknya penjualan perseroan menjadi Rp10,58 triliun dari sebelumnya Rp7,9 triliun.
Alhasil, laba bruto perseroan tersebut juga naik menjadi Rp5,28 triliun dari periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,26 triliun. Laba sebelum pajak penghasilan juga naik jadi Rp4,06 triliun dari sebelumnya Rp2,6 triliun.
Di sisi lain, aset perseroan juga mengalami kenaikan menjadi Rp11,5 triliun pada akhir tahun 2011, di mana pada tahun 2010 asetnya hanya sebesar Rp8,7 triliun.
Sebelumnya, PTBA mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1,7 triliun. Adapun dari nilai capex tersebut untuk investasi organik sekira Rp1,4 triliun. "Rp1,4 triliun itu di luar nonorganik," ujar Direktur Utama PTBA Milawarma belum lama ini.
Dana capex, kata dia, berasal dari kas internal. Dana tersebut dialokasikan, di antaranya untuk pengembangan pembangunan pelabuhan di Lampung, sehingga daya tampung kapal meningkat menjadi dua kali lipat dari sebelumnya 80 ribu kapal menjadi 150 ribu kapal.
Dengan demikian, kapasitas angkut diharapkan meningkat dari sebelumnya hanya 12 juta ton per tahun menjadi 25 juta ton per tahun. Selain pembangunan pelabuhan, dana capex tersebut juga akan digunakan untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang dengan kapasitas 3x100 megawatt (mw) di Tanjung Enim.
()