Pertamina diminta 'rayu' Kuwait tetap bangun Kilang Balongan
A
A
A
Sindonews.com - Pasca penolakan permintaan insentif guna pembangunan Kilang Balongan, membuat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) meminta PT Pertamina (Persero) untuk terus melanjutkan perjanjian dengan perusahaan Kuwait agar pembangunan kilang dapat selesai tahun ini.
"Kita tidak bisa putuskan harus selesai tanggal sekian. Harapan kami tahun ini sudah ada kepastian kesepakatan baik dengan Kuwait maupun Saudi Aramco. Kepastian yang dimintanya tidak harus dalam bentuk kontrak. Yang pasti, sepakat dulu lah. Sekarang ini kan belum cocok mereka," ucap Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (7/3/2012).
Kementerian Keuangan memang telah menolak permintaan insentif untuk pembangunan Kilang Balongan untuk investor asal Kuwait, Kuwait Petroleum Corporation.
"Kementerian Keuangan mengatakan tidak semua insentif bisa diberikan, tetapi saya minta kepada Pertamina untuk mencoba bicara lagi dengan Kuwait," ujar Evita.
Pascapenolakan pemerintah tersebut, Kementerian ESDM masih berharap kerja sama pembangunan Kilang Balongan bisa dilanjutkan dengan Kuwait dengan syarat pengurangan insentif. "Kemungkinan itu masih ada," jelas dia.
Sebelumnya, ESDM menargetkan kesepakatan insentif kilang antara Pertamina, Kuwait Petroleum, dan Kementerian Keuangan bisa selesai awal tahun ini. Namun, Kementerian Keuangan justru menolak permintaan insentif Kuwait sehingga pihaknya tidak bisa menargetkan kapan kesepakatan ini akan selesai. (ank)
"Kita tidak bisa putuskan harus selesai tanggal sekian. Harapan kami tahun ini sudah ada kepastian kesepakatan baik dengan Kuwait maupun Saudi Aramco. Kepastian yang dimintanya tidak harus dalam bentuk kontrak. Yang pasti, sepakat dulu lah. Sekarang ini kan belum cocok mereka," ucap Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (7/3/2012).
Kementerian Keuangan memang telah menolak permintaan insentif untuk pembangunan Kilang Balongan untuk investor asal Kuwait, Kuwait Petroleum Corporation.
"Kementerian Keuangan mengatakan tidak semua insentif bisa diberikan, tetapi saya minta kepada Pertamina untuk mencoba bicara lagi dengan Kuwait," ujar Evita.
Pascapenolakan pemerintah tersebut, Kementerian ESDM masih berharap kerja sama pembangunan Kilang Balongan bisa dilanjutkan dengan Kuwait dengan syarat pengurangan insentif. "Kemungkinan itu masih ada," jelas dia.
Sebelumnya, ESDM menargetkan kesepakatan insentif kilang antara Pertamina, Kuwait Petroleum, dan Kementerian Keuangan bisa selesai awal tahun ini. Namun, Kementerian Keuangan justru menolak permintaan insentif Kuwait sehingga pihaknya tidak bisa menargetkan kapan kesepakatan ini akan selesai. (ank)
()