Ekspor Malaysia melemah
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Malaysia menyatakan ekspor pada Januari tahun ini melemah 0,4 persen secara year on year (yoy). Penurunan kinerja ekspor dipicu turunnya permintaan ekspor dari negara tujuan seperti China dan Eropa akibat tekanan krisis utang.
Menurut Kementerian Perdagangan Malaysia, secara keseluruhan pengiriman ekspor yang menjadi mesin pertumbuhan ekonomi negara itu hanya mencapai 55,07 miliar ringgit (USD18,1 miliar). Sektor-sektor yang masih mencatatkan pertumbuhan adalah minyak, besi dan baja.
Kepala Ekonom pada firma riset keuangan RAM Holding Yeah Kim Leng mengatakan, perlambatan ekspor harus diimbangi dengan permintaan dalam negeri jika pemerintah menginginkan pertumbuhan di level 4–5 persen pada tahun ini.
“Perlambatan ini (ekspor) seperti yang terjadi di Eropa karena krisis dan berakibat pada ekspor kami. Kekhawatiran yang lebih dirasakan adalah ekspor ke China yang juga turun padahal secara tradisional mereka mendukung perekonomian kami,” kata Yeah seperti dikutip AFP kemarin.
Dia menambahkan, China sampai saat ini merupakan negara tujuan ekspor sejumlah negara produsen karena pasarnya yang besar dan perekonomiannya yang tumbuh pesat. (ank)
Menurut Kementerian Perdagangan Malaysia, secara keseluruhan pengiriman ekspor yang menjadi mesin pertumbuhan ekonomi negara itu hanya mencapai 55,07 miliar ringgit (USD18,1 miliar). Sektor-sektor yang masih mencatatkan pertumbuhan adalah minyak, besi dan baja.
Kepala Ekonom pada firma riset keuangan RAM Holding Yeah Kim Leng mengatakan, perlambatan ekspor harus diimbangi dengan permintaan dalam negeri jika pemerintah menginginkan pertumbuhan di level 4–5 persen pada tahun ini.
“Perlambatan ini (ekspor) seperti yang terjadi di Eropa karena krisis dan berakibat pada ekspor kami. Kekhawatiran yang lebih dirasakan adalah ekspor ke China yang juga turun padahal secara tradisional mereka mendukung perekonomian kami,” kata Yeah seperti dikutip AFP kemarin.
Dia menambahkan, China sampai saat ini merupakan negara tujuan ekspor sejumlah negara produsen karena pasarnya yang besar dan perekonomiannya yang tumbuh pesat. (ank)
()