AS kenakan bea masuk barang China

Kamis, 08 Maret 2012 - 09:38 WIB
AS kenakan bea masuk barang China
AS kenakan bea masuk barang China
A A A
Sindonews.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) menyetujui diterapkannya bea masuk bagi barang-barang impor dari China dan Vietnam. Kedua negara tersebut dituding memberikan subsidi ilegal sehingga mengancam sektor ketenagakerjaan AS.

Persetujuan tersebut dicapai setelah DPR melakukan voting dengan jumlah suara 370:39 pada Selasa (6/3) lalu. Setelah tahapan tersebut, rancangan undang-undang itu akan ditandatangani oleh Presiden Barack Obama. Sebelumnya regulasi tersebut sudah disetujui oleh Senat pada Senin (5/3).

“China mendistorsi pasar bebas dengan memberikan subsidi dalam jumlah besar untuk produsen dan eksportirnya. Dengan ini, kami perusahaan dan pekerja tidak berharap bisa berkompetisi melawan dalamnya belanja China,” kata Ketua Komite Bidang Fiskal DPR AS dari Partai Republik Dave Camp seperti dikutip Reuters kemarin.

Wakil Presiden AS Joe Biden mengapresiasi pembahasan di kalangan Parlemen terkait praktik perdagangan tidak adil yang telah menyebabkan ekonomi negaranya dalam bahaya.

Persetujuan DPR AS tersebut merupakan tindak lanjut berbagai upaya pemerintah akibat masifnya defisit perdagangan AS terhadap China. Perkara subsidi ilegal semakin mencuat ketika China dituding memberikan kemudahan fiskal kepada produsen panel surya dan turbin angin kepada AS beberapa waktu lalu.

Menteri Perdagangan AS John Bryson menyatakan, saat ini tugasnya adalah melindungi puluhan ribu pekerjaan di lebih dari 80 perusahaan di 38 negara bagian di negaranya. Perusahaan-perusahaan itu mencakup produsen baja, aluminium, kertas dan bahan kimia dari serbuan produk serupa yang dibuat di China dan produk plastik dari Vietnam.

Mantan Duta Besar China untuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Sun Zhenyu mengatakan, pengesahan undang-undang pajak impor barang China bermuatan politis karena menjelang pemilihan presiden beberapa bulan mendatang. “China harus mengajukan banding kepada WTO tanpa ragu-ragu,” imbuhnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5807 seconds (0.1#10.140)