Pemprov Jabar kucurkan dana bantuan UKM Rp240 M
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengucurkan bantuan modal usaha kepada pengusaha kecil dan menengah di Jawa Barat, kemarin.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, bantuan modal usaha kepada pengusaha kecil dan menengah di Jawa Barat pada tahun ini sebesar Rp240 miliar. Program tersebut dalam bentuk pinjaman kredit melalui Bank BJB. “Bantuan modal usaha ini untuk mendorong pengusaha kecil dan menengah untuk dapat berkembang dan bersaing dalam dunia usaha,”katanya.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengingatkan agar status mikro dan kecil hanya sementara, namun harus ada perubahan yang terukur. Pemprov tidak tinggal diam. Pendampingan dan kemudahan akses modal akan menjadi perhatian bagi perkembangan usaha mikro dan kecil. Apalagi beberapa terobosan sudah digulirkan Pemprov guna mendongkrak kapasitas dan kemampuan pelaku usaha mikro dan kecil.
Baik dengan pelatihan keteram-pilan, pendampingan, dan kemudahan akses permodalan. “Usaha dengan status mikro dan kecil itu harus bersifat sementara. Kalau sekarang usahanya masih mikro, tiga tahun ke depan harus berubah status menjadi kecil.Begitu pula yang sektor usahanya kecil, harus memiliki target untuk jadi menengah dan semakin besar,” ungkap Heryawan di depan ratusan peserta temu wicara dengan pelaku industri agro se-Wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) di Hotel Wiwi Perkasa II, Kabupaten Indramayu.
Untuk memudahkan akses usaha mikro dan kecil bagi masyarakat, Gubernur telah menggulirkan program Kredit Cinta Rakyat (KCR) yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha dengan bunga ringan yakni bunga efektif sembilan persen per tahun.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, bantuan modal usaha kepada pengusaha kecil dan menengah di Jawa Barat pada tahun ini sebesar Rp240 miliar. Program tersebut dalam bentuk pinjaman kredit melalui Bank BJB. “Bantuan modal usaha ini untuk mendorong pengusaha kecil dan menengah untuk dapat berkembang dan bersaing dalam dunia usaha,”katanya.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengingatkan agar status mikro dan kecil hanya sementara, namun harus ada perubahan yang terukur. Pemprov tidak tinggal diam. Pendampingan dan kemudahan akses modal akan menjadi perhatian bagi perkembangan usaha mikro dan kecil. Apalagi beberapa terobosan sudah digulirkan Pemprov guna mendongkrak kapasitas dan kemampuan pelaku usaha mikro dan kecil.
Baik dengan pelatihan keteram-pilan, pendampingan, dan kemudahan akses permodalan. “Usaha dengan status mikro dan kecil itu harus bersifat sementara. Kalau sekarang usahanya masih mikro, tiga tahun ke depan harus berubah status menjadi kecil.Begitu pula yang sektor usahanya kecil, harus memiliki target untuk jadi menengah dan semakin besar,” ungkap Heryawan di depan ratusan peserta temu wicara dengan pelaku industri agro se-Wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) di Hotel Wiwi Perkasa II, Kabupaten Indramayu.
Untuk memudahkan akses usaha mikro dan kecil bagi masyarakat, Gubernur telah menggulirkan program Kredit Cinta Rakyat (KCR) yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha dengan bunga ringan yakni bunga efektif sembilan persen per tahun.
()