Miliarder Hong Kong duduki orang terkaya Asia

Kamis, 08 Maret 2012 - 15:23 WIB
Miliarder Hong Kong duduki orang terkaya Asia
Miliarder Hong Kong duduki orang terkaya Asia
A A A
Sindonews.com - Pasar saham yang bergejolak mau tak mau menghilangkan kemilau kekayaan para miliarder di dunia. Khususnya di Asia, kekayaan dari 20 taipan di kawasan Asia Pasifik secara kolektif anjlok USD15 miliar atau bernilai USD264 miliar dibandingkan tahun lalu.

Setelah tujuh tahun "vakum" menjadi orang terkaya di Asia, Li Ka-shing yang asal Hong Kong ini kembali merebut tahta sebagai orang terkaya di Asia dengan nilai kekayaan bersih sebesar USD25,5 miliar. Dirinya merebut posisi miliarder "baja" asal India Lakshmi Mittal.

Sebagaimana dikutip dari Forbes, Kamis (8/3/2012), kekayaan taipan asal India yang tinggal di London, Inggris tersebut tergerus USD10,4 miliar dibandingkan miliarder terkaya lainnya. Penyebabnya, harga saham Arcelor Mittal, perusahaan pembuat baja terbesar di dunia, tercatat anjlok. Bahkan, Mittal juga terdepak dari 10 besar orang terkaya di dunia untuk pertama kalinya sejak 2005.

Menyalip Mittal, Mukesh Ambani yang satu negara dengannya menduduki posisi kedua sebagai orang terkaya di Asia dengan kekayaan sebesar USD22,3 miliar, meskipun kekayaannya juga menurun. Harga saham konglomerat minyak dan gas (migas) Reliance Industries telah menandatangani kesepakatan dengan BP sebesar USD7,2 miliar tahun lalu karena produksi gas di Negeri Taj Mahal ini jatuh.

Sementara saudara laki-lakinya, Anil Ambani tetap berada di jajaran 20 terbaik di Asia dengan kekayaan sebesar USD7,8 miliar kendati kekayaannya juga tercatat menurun sekira USD34,2 miliar dari puncaknya pada 2008.

Walaupun mata uang India rupee melemah dan perekonomiannya melambat, India tetap mendominasi dengan adanya delapan orang yang masuk jajaran orang terkaya di Asia yang masuk dalam peringkat 20 besar.

Kendati demikian, peruntungan mereka sedikit berkurang dibandingkan 2011 kecuali pengusaha farmasi Dilip Shanghvi yang kekayaannya naik USD7,4 miliar dari industri Sun Pharmaceutical dengan obat generiknya Merck & Co, pembuat obat paling bergengsi di negara ini.

Begitu pula dengan dua bersaudara Shasi dan Ravi Ruia yang berasal dari India yang juga merupakan konglomerat. Perusahaan mereka yang terdaftar di London, Essar Energy, anjlok karena adanya putusan Mahkamah Agung India untuk membayar pajak saham senilai USD1 miliar. Ravi mundur menjadi pimpinan karena diduga terlibat dalam skandal korupsi perusahaan telekomunikasi. Namun Essar menyangkal telah melakukan kesalahan.

Selanjutnya, dari jajaran 20 orang terkaya di Asia ini, dua di antaranya adalah wanita. Termasuk wanita asal Australia, Georgina Rinehart. Kekayaannya melonjak dua kali lipat menjadi USD18 miliar dari sebelumnya hanya USD10 miliar setelah dia melakukan kerja sama dengan perusahaan baja asal Korea Selatan Posco. Dirinya pun kini didaulat menjadi wanita terkaya di kawasan tersebut.

India boleh punya banyak konglomerat, tapi Hong Kong juga menyumbang satu konglomerat lagi yang terdaftar dalam jajaran orang terkaya ini. Pengusaha properti handal Hong Kong Cheng Yu-Tung, orang lama yang pernah masuk dalam jajaran 26 miliarder itu, kini kembali menggeliat. Pria berusia 86 tahun tersebut lebih kaya USD7 miliar setelah mengambil alih perusahaan perhiasan Chow Tai Fook Jewelry Group.

Tahun ini juga merupakan tahun keberuntungan bagi taipan asal Jepang Tadashi Yanai yang membuka toko Uniqlo Store seluas 89 ribu hektare (ha) di Manhattan, Amerika Serikat (AS), dan merupakan toko terbesar yang pernah dimilikinya. Kekayaannya bertambah USD2,4 miliar menjadi USD10 miliar.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7243 seconds (0.1#10.140)