Pabrik mendadak ditutup, ratusan buruh ngadu ke Disnaker
Pabrik mendadak ditutup, ratusan buruh ngadu ke Disnaker
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan buruh PT Robby Rajasa Jaya yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KASBI), Jumat (9/3/2012) mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tangerang. Ratusan buruh ini mengadu kepada Disnaker terkait penutupan pabrik secara mendadak sehingga ratusan pekerja kehilangan pekerjaan.
Buruh juga menuntut Disnaker menindak pihak perusahaan yang melakukan penutupan pabrik secara sepihak.
Ketua Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KASBI) Tangerang Sunarno menjelaskan bahwa pihak managemen mengumumkan penutupan pabrik pada Jumat 24 Februari 2012.
"Pabrik tiba-tiba saja ditutup, padahal sehari sebelumnya karyawan masih bekerja lembur. Dari penutupan sepihak itu ratusan pekerja langsung di PHK, tapi sampai saat ini pihak manajemen tidak bisa menjelaskan alasan penutupan sepihak ini, ini benar-benar merugikan pekerja," tegasnya.
Menurut Sunarno, hal itu hanya akal-akalan pihak manajemen saja, karena perusahaan yang bergerak dibidang industri printing garmen ini masih berjalan normal. Bahkan informasi yang didapat masih ada penerimaan karyawan baru dan pemberian upah lembur sebesar Rp2 juta perdua minggu.
"Ini hanya akan akalan saja, pada intinya perusahaan berusaha mendepak buruh yang tergabung dalam serikat buruh dan serikat pekerja. Penutupan pabrik hanya akan-akan, maka Disnaker harus mengambil tindakan tegas dengan memberikan sangsi," katanya lagi.
Buruh juga menuntut Disnaker menindak pihak perusahaan yang melakukan penutupan pabrik secara sepihak.
Ketua Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KASBI) Tangerang Sunarno menjelaskan bahwa pihak managemen mengumumkan penutupan pabrik pada Jumat 24 Februari 2012.
"Pabrik tiba-tiba saja ditutup, padahal sehari sebelumnya karyawan masih bekerja lembur. Dari penutupan sepihak itu ratusan pekerja langsung di PHK, tapi sampai saat ini pihak manajemen tidak bisa menjelaskan alasan penutupan sepihak ini, ini benar-benar merugikan pekerja," tegasnya.
Menurut Sunarno, hal itu hanya akal-akalan pihak manajemen saja, karena perusahaan yang bergerak dibidang industri printing garmen ini masih berjalan normal. Bahkan informasi yang didapat masih ada penerimaan karyawan baru dan pemberian upah lembur sebesar Rp2 juta perdua minggu.
"Ini hanya akan akalan saja, pada intinya perusahaan berusaha mendepak buruh yang tergabung dalam serikat buruh dan serikat pekerja. Penutupan pabrik hanya akan-akan, maka Disnaker harus mengambil tindakan tegas dengan memberikan sangsi," katanya lagi.
()
Explore More