Jelang kenaikan, SPBU batasi pembelian BBM eceran

Jum'at, 09 Maret 2012 - 20:07 WIB
Jelang kenaikan, SPBU...
Jelang kenaikan, SPBU batasi pembelian BBM eceran
A A A
Sindonews.com - Menjelang kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada April mendatang, sejumlah pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Karanganyar, Jawa Tengah mulai mengambil ancang-ancang membatasi pembelian eceran BBM.

"Ini terpaksa dilakukan agar proses jual-beli BBM selama masa kenaikan harga nanti tetap stabil," jelas Supervisor SPBU Dagen, Saridi seperti dikutip dari okezone, Jumat (9/3/2012).

Menurut Saridi, selama ini pembelian bensin eceran tidak dibatasi. Namun, saat ini pembelian bensin eceran terpaksa dibatasi 40 liter atau dua jeriken.

Tidak hanya itu, dalam setiap transaksi bensin eceran dalam jumlah besar, dari pihak SPBU juga akan meminta kepada para pengecer surat pengantar dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindag).

"Tanpa surat pengantar, kami tidak akan melayani pembelian bensin dalam jumlah besar," tegasnya.

Surat pengantar ini dinilai penting karena yang memerlukan BBM dalam jumlah besar selama ini tidak hanya dari kalangan pedagang eceran saja, melainkan juga para petani untuk operasional mesin traktor mereka.

Selain itu, waktu pembelian akan dibedakan dengan konsumen lainnya. Bagi para pengecer hanya akan dilayani pembeliannya pada malam hari dari mulai pukul 18.00 WIB. "Tujuannya agar tidak semrawut dan juga untuk menghindari terjadinya antrean panjang,” imbuhnya.

Manager SPBU Bejen Pamungkas mengatakan, meski belum ada pengawasan langsung dari aparat kepolisian, namun pihaknya telah menempatkan petugas khusus yang siap mengawasi dan menindak para pengecer nakal yang tertangkap basah di tempatnya.

Untuk pengecer nakal yang biasa memanfaatkan keuntungan di masa kenaikan harga BBM itu biasanya melakukan transaksi pembelian melebihi batas-batas kewajaran. Sedangkan stok BBM dari PT Pertamina menjelang kenaikan harga BBM, masih tergolong lancar.

"Kami prediksikan kepanikan akan terjadi dalam tiga atau dua hari menjelang hari-H," jelasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0522 seconds (0.1#10.140)