Angkutan umum Temanggung tolak kenaikan BBM
A
A
A
Sindonews.com - Para awak angkutan umum dan penumpang di Kabupaten Temanggung menolak rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai April mendatang. Alasannya, kenaikan itu akan semakin menyengsarakan kehidupan ekonomi mereka.
Seorang sopir bus antar kota dalam provinsi jurusan Magelang-Wonosobo, Amin Sodiq, 45, mengatakan, rencana kenaikan tersebut merupakan kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat kecil seperti kru angkutan umum.
Rakyat kecil selalu menjadi korban kesulitan pemerintah padahal selalu susah penghidupannya. ”Kenaikan itu justru akan menyengsarakan kami. Pemerintah benar-benar tidak berpihak pada rakyat kecil, kami yang selalu menjadi korban. Bagaimana dengan para koruptor yang uangnya banyak,” ujarnya.
Amin menilai kenaikan harga BBM akan membuat biaya operasional angkutan semakin membengkak. Akibatnya, tarif harus naik sehingga armada angkutannya akan sepi penumpang.
Apalagi, pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi baik sepeda motor maupun mobil semakin meningkat setiap tahun. ”Sekarang saja kadang sepi penumpang, saya sering tidak membawa hasil apa pun ke rumah. Apalagi kalau harga BBM naik, pasti tambah sepi,” ujar Amin.
Sementara itu, Polres Temanggung berencana mengumpulkan 12 SPBU. Tujuannya untuk membicarakan antisipasi potensi kelangkaan dan penimbunan BBM menjelang kenaikan harga.
Berdasarkan pengamatan polisi saat ini, belum ada antrean kendaraan di SPBU. Meski demikian, kelangkaan harus diwaspadai.
”Menjelang kenaikan harga,kita akan terus pantau dan melakukan pengamanan di semua SPBU,” ujar AKP Marino, Kasubag Humas PolresTemanggung. (bro)
()