Harga sembako di Makassar merangkak naik

Senin, 12 Maret 2012 - 11:02 WIB
Harga sembako di Makassar...
Harga sembako di Makassar merangkak naik
A A A


Sindonews.com - Harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional mulai merangkak naik mendahului penetapan harga baru bahan bakar minyak (BBM) yang akan diumumkan 1 April mendatang.

Dari hasil pantauan di dua pasar tradisional, yakni Pasar Terong dan Pasar Pa’baengbaeng, menunjukkan bahwa sejumlah bahan pokok, seperti cabai dan minyak goreng curah, mengalami kenaikan. Bahkan, untuk komoditas cabai kenaikannya mencapai 100 persen.

Hal serupa juga terjadi pada bahan pokok, seperti bawang merah dan bawang putih yang sudah sepekan mengalami kenaikan. Di Pasar Terong, harga cabai kecil naik hingga Rp20.000 per kilogram (kg) dibanding harga sebelumnya yang maksimal Rp10.000 per kg. Bahkan, sejumlah pedagang mematok harga hingga Rp22.000 per kg.

Demikian juga harga cabai keriting naik dari Rp15.000 per kg menjadi Rp20.000 per kg, bawang merah kualitas bagus naik dari Rp10.000 menjadi Rp12.000 per kg, dan bawang putih naik dari Rp6.500 menjadi Rp7.000 per kg.

“Sudah seminggu ini harga komoditas pertanian mengalami kenaikan, seperti harga cabai kecil dari Rp12.000 menjadi Rp10.000, cabai keriting dari Rp15.000 menjadi Rp20.000,” ujar salah seorang pedagang di Pasar Terong, Ayuk, Minggu 11 Maret 2012.

Pihaknya terpaksa menyesuaikan harga sesuai dengan nilai pembelian dari sejumlah distributor. “Kenaikan harga ini sudah dari pedagang distributor dari Takalar. Jadi, terpaksa harganya juga dinaikkan,” katanya.

Pedagang di Pasar Terong, Mansyur, mengatakan, kenaikan harga bawang disebabkan petani di daerah penghasil bawang, seperti Enrekang dan Bantaeng, menaikkan harga.

“Petani yang menaikkan harga. Mungkin juga dipengaruhi musim hujan atau bisa juga rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Mereka kan juga menggunakan mobil untuk mengangkut ke sini,” ucapnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang yang ditemui di Pasar Pa’baeng-baeng, Agus, mengatakan, harga minyak curah di tingkat pedagang naik Rp5000 per 20 liter. Pekan lalu, satu jeriken minyak goreng curah dijual Rp200.000, sekarang naik menjadi Rp205.000.

Meski begitu, dia menyebutkan, belum ada kenaikan harga minyak goreng untuk eceran. “Ada kenaikan Rp5.000 per 20 liter. Namun, ini sering terjadi sehingga para pedagang belum menaikkan harga. Minyak kemasan belum ada kenaikan harga,” ucapnya.

Dia juga menyebutkan, kenaikan harga minyak goreng curah kemungkinan ada kaitannya dengan rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan gejolak harga tersebut dipengaruhi permintaan masyarakat yang tinggi.

Sementara itu, harga kebutuhan pokok lainnya, seperti beras, tepung terigu pada Pasar Pa’baeng-baeng dan Pasar Terong, masih stabil.

Sebelumnya Kepala Bidang Perdagangan Dedi Hermadi mengatakan, pihaknya akan melakukan operasi pasar (OP) sembako menjelang kenaikan harga BBM. Untuk OP pada pekan kedua Maret ini akan dilakukan di Pasar Terong dan Pasar Pa’baeng-baeng. Meskipun masih ada enam pasar tradisional lainnya, Disperindag akan fokus di kedua pasar induk ini.

Pengalaman tahun sebelumnya, jika harga sudah naik di Pasar Terong dan Pa’baeng-baeng, otomatis harga di pasar lain menyesuaikan. “Kami akan OP di kedua pasar ini dulu. Kalau harga di pasar ini aman, yang lain juga aman,” papar dia.

Selain itu, Disperindag akan melakukan pemantauan dan pengawasan ketat di Pasar Pannampu, Pasar Sambung Jawa, Pasar Toddopuli, Pasar Kalimbu, Pasar Cidu, Pasar Daya, dan Pasar Sentral. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5656 seconds (0.1#10.140)