Statoil diminta beri investasi sosial positif
A
A
A
Sindonews.com - Setiap investor idealnya harus mampu memberikan dapak positif pada investasi sosial. Terkait keberadaann Statoil yang dipermasalahkan para nelayan Mamuju, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat (Sulbar) Arifin Nurdin, mengatakan, perusahaan ini harusnya mampu memberikan dampak sosial ekonomi pada masyarakat pesisir.
Berdasarkan data statistik, tingkat masyarakat pesisir sangat besar dan akan kian terpuruk dengan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) awal bulan depan. Kehadiran investor ini diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi.
"Diharapkan orang Sulbar tidak menolak investor. Karena itu investor harus mampu memberikan investasi sosial atau dampak sosial ekonomi masyarakat setempat. Misalnya, memberikan beasiswa. Sebab Kalau kompensasi itu sifatnya tidak permanen atau sementara. Yang diharapkan justru jangka panjang. Membantu peningkatan mutu kesehatan dan pendidikan," katanya, Selasa (13/3/2012).
Pemberian bantuan itu pun perlu jelas penyalurannya. Arifin menyarankan berkoordinasi dengan pemerintah dan tidak melalui pihak ketiga.
"Kami tidak alergi dengan kehadiran investor. Saya punya obsesi mereka mendirikan sekolah SMK teknis pertambangan. Sebab Sulbar kaya dengan SDA. Seperti di INKO Palopo," sebutnya.
Gejala-gejala penolakan pada kehadiran investor, menurut Arifin, disebabkan oleh kurangnya sosialisasi atau bahkan terkesan tidak tepat sasaran. Penyebaran informasi itu gencar dilakukan setelah terjadi keributan.
Sementara Ketua DPRD Sulbar Hamzah Hapati Hasan mengatakan, kompensasi yang diminta masyarakat nelayan Mamuju tidak akan merugikan perusahaan. Dia meminta Statoil bisa memahami kondisi masyarakat di Sulbar.
"Kalau hasil penelitian tidak ada kaitannya antara kegiatan Statoil dengan langkanya ikan, semata-mata memang faktor alam. Ada perubahan cuaca yang cukup ekstrim. Hanya kalau ada nyerempet soal kompensasi, sifatnya barangkali lebih banyak ke bentuk bantuan. Tidak ada salahnya masyarakat minta bantuan dan bantulah mereka. Lihat itu sebagai bantuan sosial. Masak perusahaan raksasa tidak bisa," katanya.
Dilanjutkannya, sebenarnya masalah ini bisa ditanggulangi Pemprov Sulbar. Hamzah meminta jangan lagi dipertentangkan masalah kompensasi. Sebagai Ketua Wakil Rakyat, dia mengetuk hati Statoil untuk bisa melihat secara riil kehidupan nelayan di pesisir Mamuju.
Menurutnya, hal itu sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan. Apalagi menggelar pertemuan di hotel berbintang yang bisa jadi lebih mahal dari anggaran bantuan sosial.
"Saya juga minta masyarakat jangan meminta hal-hal yang tidak ada dasarnya. Lebih bagus bicara langsung dan konkrit. Saya meminta pemerintah memberikan bantuan pada nelayan. Jangan karena masalah kecil lantas jadi besar. Malu kita kalau minta-minta ke perusahaan asing. Mungkin kekurangan beras, ya keluarkan itu beras di gudang Dolog," pungkasnya. (bro)
()