Tender proyek perbaikan jalan tunggu kenaikan BBM
A
A
A
Sindonews.com – Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April berdampak pada pelaksanaan pembangunan. Tender proyek perbaikan jalan dan jembatan oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pun terpaksa ditunda.
“Rencana kenaikan BBM berdampak kepada harga bahan baku. Tender semua proyek terpaksa kami tunda karena jika ditenderkan sekarang pasti akan terjadi selisih harga yang signifikan setelah BBM naik,” tutur Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan KBB Dodi Ahmad Sofiandi, di Batujajar, kemarin.
Untuk tahun anggaran 2012, kata Dodi, pihaknya berencana melakukan tender proyek untuk perbaikan 66 ruas jalan dan 14 jembatan. Total nilai proyek mencapai Rp36 miliar. Dia menjelaskan, awalnya tender ini akan dilakukan pada awal Maret sehingga pengerjaan proyek bisa terealisasi pada April. Lantaran adanya rencana kenaikan BBM maka pelaksanaan tender baru bisa dilakukan pada pertengahan April.
Alhasil, penyelesaian proyek bakal mundur. “Jika awalnya ditargetkan selesai pada bulan September, dengan adanya kendala ini penyelesaian proyek bisa jadi November,” ucapnya. Dodi mengatakan, saat ini untuk pelaksanaan tender, pihaknya belum bisa menentukan harga perkiraan sementara (HPS). Pasalnya HPS harus disesuaikan harga bahan baku yang ada di pasaran saat ini.
Hal ini harus menunggu penyesuaian harga pascakenaikan harga BBM karena jika harga barang ditetapkan sekarang selisihnya bisa sampai 20 persen dengan harga pascapenetapan kenaikan. Hal itu dikhawatirkan bakal berdampak kepada spek proyek yang tidak sesuai dengan ketentuan. Dia mengkhawatirkan ketika ada pengurangan spek pembangunan akibat kenaikan BBM ini, bakal menjadi temuan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang mengakibatkan dinas dan kontraktor bakal terjerat.
Pihaknya hanya menyiasati dengan keterbatasan anggaran dan adanya kenaikan harga BBM dengan mengurangi panjang proyek jalan. Misalnya target semula membangun jalan sepanjang satu kilometer maka dengan kondisi saat ini paling panjangnya hanya 800 meter. “Kenaikan harga BBM ini tidak diprediksi pada saat penyusunan anggaran.
Sehingga pada akhirnya kami menyiasati keterbatasan anggaran ini dengan mengurangi target panjang perbaikan jalan,” ujarnya. Sejauh ini program perbaikan jalan rutin yang dianggarkan oleh Dinas Bina Marga KBB pada 2012 mencapai panjang 113 km, pemeliharaan periodik 20,24 km, dan peningkatan sepanjang 22,37 km.
Untuk jalan desa ada 20 km sehingga total jalan yang terkena program perbaikan pada anggaran ini mencapai total 42,61 km. Persentase kerusakan jalan yaitu 32,7 persen kondisinya baik, 19,66 persen rusak sedang, 38,08 persen rusak ringan, dan 10,25 persen rusak berat.
“Rencana kenaikan BBM berdampak kepada harga bahan baku. Tender semua proyek terpaksa kami tunda karena jika ditenderkan sekarang pasti akan terjadi selisih harga yang signifikan setelah BBM naik,” tutur Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan KBB Dodi Ahmad Sofiandi, di Batujajar, kemarin.
Untuk tahun anggaran 2012, kata Dodi, pihaknya berencana melakukan tender proyek untuk perbaikan 66 ruas jalan dan 14 jembatan. Total nilai proyek mencapai Rp36 miliar. Dia menjelaskan, awalnya tender ini akan dilakukan pada awal Maret sehingga pengerjaan proyek bisa terealisasi pada April. Lantaran adanya rencana kenaikan BBM maka pelaksanaan tender baru bisa dilakukan pada pertengahan April.
Alhasil, penyelesaian proyek bakal mundur. “Jika awalnya ditargetkan selesai pada bulan September, dengan adanya kendala ini penyelesaian proyek bisa jadi November,” ucapnya. Dodi mengatakan, saat ini untuk pelaksanaan tender, pihaknya belum bisa menentukan harga perkiraan sementara (HPS). Pasalnya HPS harus disesuaikan harga bahan baku yang ada di pasaran saat ini.
Hal ini harus menunggu penyesuaian harga pascakenaikan harga BBM karena jika harga barang ditetapkan sekarang selisihnya bisa sampai 20 persen dengan harga pascapenetapan kenaikan. Hal itu dikhawatirkan bakal berdampak kepada spek proyek yang tidak sesuai dengan ketentuan. Dia mengkhawatirkan ketika ada pengurangan spek pembangunan akibat kenaikan BBM ini, bakal menjadi temuan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang mengakibatkan dinas dan kontraktor bakal terjerat.
Pihaknya hanya menyiasati dengan keterbatasan anggaran dan adanya kenaikan harga BBM dengan mengurangi panjang proyek jalan. Misalnya target semula membangun jalan sepanjang satu kilometer maka dengan kondisi saat ini paling panjangnya hanya 800 meter. “Kenaikan harga BBM ini tidak diprediksi pada saat penyusunan anggaran.
Sehingga pada akhirnya kami menyiasati keterbatasan anggaran ini dengan mengurangi target panjang perbaikan jalan,” ujarnya. Sejauh ini program perbaikan jalan rutin yang dianggarkan oleh Dinas Bina Marga KBB pada 2012 mencapai panjang 113 km, pemeliharaan periodik 20,24 km, dan peningkatan sepanjang 22,37 km.
Untuk jalan desa ada 20 km sehingga total jalan yang terkena program perbaikan pada anggaran ini mencapai total 42,61 km. Persentase kerusakan jalan yaitu 32,7 persen kondisinya baik, 19,66 persen rusak sedang, 38,08 persen rusak ringan, dan 10,25 persen rusak berat.
()