BBM naik, warga miskin Subang membengkak

Rabu, 14 Maret 2012 - 15:27 WIB
BBM naik, warga miskin...
BBM naik, warga miskin Subang membengkak
A A A
Sindonews.com - Warga miskin Kabupaten Subang saat ini mencapai 35 persen dari jumlah penduduk, dan prosentase tersebut akan meningkat secara otomatis kalau pemerintah pusat mengetuk palu untuk kenaikan BBM pada bulan April mendatang. Hal ini disampaikan oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Ating Rusnatin pascaaudiensi dengan para demonstran di ruangan rapat DPRD Kabupaten Subang, Rabu (14/3/2012).

Menurut Ating, kondisi masyarakat saat ini sudah sangat memprihatinkan apalagi kalau BBM dinaikkan, kemungkinan warga miskin di Kabupaten Subang akan meningkat 15 persen. “Kalau BBM tetap dinaikkan kemungkinan jumlah warga miskin di Kabupaten Subang akan bertambah sebesar 14 persen, saat ini berdasarkan data statistik Kabupaten Subang, bahwa warga miskin mencapai 35 persen dan kalau ditambah 15 persen berarti akan menjadi 45 persen. Ini artinya akan menjadi kabupaten yang sangat memprihatinkan, atau kalau bahasa medisnya kronis, sulit untuk diselamatkan,” ucap Ating.

Maka, lanjut Ating, pihaknya sangat apresiatif dengan adanya dorongan dari masyarakat untuk menolak kenaikan BBM, sebab daerah tidak bisa memberikan kebijakan secara langsung untuk menentukan kebijakan tersebut. “Kami tidak akan diam untuk melakukan upaya-upaya penolakan sebagaimana yang disuarakan oleh masyarakat, karena pada dasarnya Saya secara pribadi dan secara kelembagaan (Fraksi PDI Perjuangan) menolak atas rencana pemerintah untuk menikam BBM,” tambahnya.

Adapun untuk mengontrol kondisi harga di pasar, DPRD Kabupaten Subang akan melakukan operasi pasar, “Kami akan duduk bareng dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Subang untuk membahas tentang operasi pasar. Hal ini dilakukan agar kondisi harga-harga dipasar bisa dikontrol, dan tidak terlalu memberatkan warga,” tegasnya.

Saat ini harga–harga di pasar sudah berangsur meningkat. Seperti yang diberitakan sebelumnya, ada komoditas barang yang mengalami kenaikan seperti cabai dan ada yang mengalami kenaikan secara berangsur. “Ya sudah mulai ada kenaikan, maka dalam minggu ini kami harus segera membahas tentang operasi pasar dengan dinas terkait,” ujar Atang.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8455 seconds (0.1#10.140)