Tingkatkan layanan seluler, Telkom siapkan capex Rp16T

Kamis, 15 Maret 2012 - 09:15 WIB
Tingkatkan layanan seluler, Telkom siapkan capex Rp16T
Tingkatkan layanan seluler, Telkom siapkan capex Rp16T
A A A
Sindonews.com – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini sebesar Rp16 triliun. Dana belanja modal mayoritas akan digunakan perseroan untuk meningkatkan layanan seluler.

Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah mengatakan, belanja modal yang dialokasikan perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut tahun ini tumbuh sekitar 10–15 persen dibanding tahun lalu.“Capex kita tahun lalu sekitar Rp14-15 triliun. Tahun ini tumbuh antara 10–15 persen menjadi sekitar Rp16 triliun,“ kata dia saat diskusi telekomunikasi “Resisting The Doomsday of Big Telco Players”di Jakarta kemarin.

Menurut Rinaldi, mayoritas sumber belanja modal berasal dari internal perusahaan, yakni mencapai lebih dari 70 persen atau sekitar Rp11,2 triliun. Sisanya sekitar Rp4,8 triliun dari pinjaman perbankan.Perbankan yang sudah memberikan fasilitas pinjaman ke Telkom adalah Bank Mandiri Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk, dan Bank Central Asia Tbk. Rinaldi menambahkan, belanja modal tersebut akan digunakan badan usaha milik negara (BUMN) bidang telekomunikasi itu untuk mengembangkan jaringan terutama jaringan seluler seperti komputasi awan (cloud computing) dan over the top (OTT).

Selain itu, belanja modal juga dialokasikan untuk pengembangan internet broadband kabel bawah laut maupun investasi untuk PT Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel). Dana belanja modal yang dialokasikan untuk pengembangan komputasi awan pada tahun ini sebesar Rp300 miliar. Sementara pembangunan kabel bawah laut perseroan yang menghubungkan Mataram-Kupang selesai. Selanjutnya perseroan akan membangun kabel bawah laut yang menghubungkan Manado-Papua.

Disinggung mengenai rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/ IPO) Mitratel, Rinaldi menuturkan, masih dalam tahap persiapan. Pada April 2012 perseroan akan menunjuk sekuritas untuk mengkaji waktu, jumlah, maupun harga saham yang akan dilepas ke publik. Hasil kajian tersebut, menurut Rinaldi, akan selesai pada Juli tahun ini. Namun, realisasi IPO belum bisa dipastikan akan dilakukan pada 2012 atau 2013. “Kita menunggu data dari sekuritas yang mengkaji.

Kajiannya selesai 2-3 bulan dan kalau kajiannya bagus, akan kita evaluasi apakah bisa tahun ini atau tidak (IPO),” ucap Rinaldi. Sementara itu, PT XL Axiata Tbk (EXCL) tahun ini mengalokasikan belanja modal sebesar Rp7–8 triliun. Nilai tersebut naik dibanding belanja modal tahun lalu senilai Rp6,5 triliun. Direktur Utama XL Hasnul Suhaimi menuturkan, sumber dana belanja modal seluruhnya berasal dari internal perusahaan.

“Kas kita akhir tahun lalu Rp9,3 triliun sehingga cukup kalau untuk belanja modal,”kata dia. Dana belanja modal tahun ini dialokasikan untuk pengembangan jaringan layanan data 3G mencapai 60 persen atau setara Rp4,2–4,8 triliun dan sisanya untuk layanan 2G. Mengenai pendapatan, perseroan tahun ini menargetkan tumbuh sama dengan industri.“Pendapatan telekomunikasi secara industri tumbuh 6–8 persen tahun ini. Pendapatan XL tahun ini juga imbang dengan industri, sekitar 6-8 persen,”ucapnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6416 seconds (0.1#10.140)