Bakrie minati saham Garuda

Jum'at, 16 Maret 2012 - 08:50 WIB
Bakrie minati saham...
Bakrie minati saham Garuda
A A A
Sindonews.com – Jumlah pengusaha nasional yang menyatakan minat untuk mengkaji membeli saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) di tiga sekuritas pelat merah bertambah.

Pengusaha dari kelompok usaha Bakrie, Nirwan Bakrie, menyatakan minatnya untuk membeli saham tersebut. “Subuh tadi pagi (kemarin), saya mendapat SMS dari Nirwan Bakrie. Dia mengatakan akan mempelajarinya,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di Jakarta kemarin.

Seperti diketahui, Dahlan Iskan sebelumnya menawarkan sisa saham Garuda yang masih dipegang tiga sekuritas pelat merah tersebut kepada lima pengusaha nasional. Ketiga pengusaha, yakni Sandiaga Uno, Chairul Tanjung, dan Rachmat Gobel telah merespons tawaran tersebut untuk mengkajinya, sedangkanAnthony Salim hingga saat ini belum memberikan respons serupa.

Menurut Dahlan, kewajibannya untuk menyelamatkan saham maskapai penerbangan pelat merah tersebut sudah selesai. Selanjutnya, dia menyerahkan pengambilan keputusan akhir kepada Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas dan Bahana Sekuritas.

Di samping itu, Dahlan meminta, ketiga sekuritas BUMN,ini untuk bisa segera menindaklanjuti pola pelepasan saham yang akan dilakukan. “Hari ini (kemarin) saya serahkan kepada ketiga sekuritas untuk mengambil keputusan. Nantinya,apakah mereka mau melepasnya dengan cara tender atau strategic sales (penjualan strategis), itu terserah mereka,”tuturnya.

Kendati demikian, Dahlan berharap, ketiga sekuritas tersebut tetap pada kesepakatan awal untuk menjual saham tersebut secara bersamaan dan dengan harga minimal di atas harga pasar.

Akhir bulan ini Dahan menargetkan, saham Garuda yang dimiliki ketiga sekuritas tersebut sudah bisa dilepas ke publik guna menghindari kerugian yang lebih besar. Dahlan sebelumnya menuturkan, harga sisa saham Garuda yang berada di tiga sekuritas pelat merah tersebut akan dilepas 10 persen di atas harga pasar.

Namun, menurut Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, harga tersebut dinilai mahal lantaran keuntungan dari membeli saham BUMN penerbangan tersebut belum bisa dinikmati lantaran perseroan belum bisa membagikan dividen pada tahun ini lantaran kuasi reorganisasi yang belum efektif.

Selain itu, harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan naik dinilai akan memberi imbas negatif pada kinerja perusahaan maupun saham perseroan pada tahun ini. Menurut Edwin,harga ideal untuk saham Garuda yang berada di tiga sekuritas tersebut antara Rp450-500 per lembar saham.Adapun, saham Garuda yang masih dipegang PT Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan Bahana Securities sebanyak 10,88 persen atau setara 2,46 miliar lembar saham.

Garuda menggelar IPO pada 11 Februari 2011 dengan melepas 6,34 miliar saham ke publik senilai Rp750 per saham. Jumlah saham yang dilepas setara 26,67 persen dari total modal yang ditetapkan, dengan perolehan total sebesar Rp4,75 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,9 miliar lembar saham milik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp1,45 triliun, sehingga jumlah dana segar yang dikantongi perusahaan BUMN aviasi itu sebesar Rp3,3 triliun.

Pada penutupan perdagangan kemarin di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GIAA ditutup naik 20 poin (3,3 persen) menjadi Rp620 per lembar saham, sama seperti penutupan perdagangan hari pertama saham BUMN penerbangan tersebut ketika penawaran perdana.

Sementara itu, Sandiaga Uno mengaku tertarik membeli saham Garuda lebih dikarenakan rasa nasionalisme yang tinggi.“Tertarik demi rasa nasionalisme. Kami masih tunggu tawaran detailnya,”ungkap Sandiaga dalam pesan singkatnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6704 seconds (0.1#10.140)