Ongkos angkut bangun rumah ikut naik
A
A
A
Sindonews.com - Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) telah berpengaruh terhadap pembangunan perumahan. Selain sejumlah harga bahan baku ikut terimbas naik, kenaikan BBM juga telah memicu kenaikan ongkos angkut pembangunan rumah.
"Ongkos angkutnya naik, bis beton naik tapi kan enggak 30 persen, biaya bahan bakarnya yang naik. Biaya bakar itu terhadap komponen bahan bangunan berapa persen? Nah itu kenaikannya, enggak sebanding 30 persen," kata Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz usai penandatangan antara Kemenpera dengan Kemenkokesra dan LIPI beserta BPPT tentang pembangunan rumah bagi PNS di kantor Kemenpera, Jumat (16/3/2012).
Meski demikian, Djan optimis dengan pembangunan rumah senilai Rp 25 juta dapat membuat masyarakat menikmati rumah murah.
"Rumah Rp25 juta cukup menjawab kenaikan BBM, jadi yang mestinya naik karena modalnya dikit seandainya naik pun mestinya rangkingnya enggak jauh dari Rp70 juta," tegasnya.
Sebelumnya, Pemerintah juga siap membangun 12 ribu rumah sangat murah di 200 lokasi yang termasuk daerah tertinggal sepanjang tahun 2012 ini. Pembangunan rumah sangat murah ini dilakukan atas kerjasama antara Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) dan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) guna memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang layak huni terjangkau.
"Ongkos angkutnya naik, bis beton naik tapi kan enggak 30 persen, biaya bahan bakarnya yang naik. Biaya bakar itu terhadap komponen bahan bangunan berapa persen? Nah itu kenaikannya, enggak sebanding 30 persen," kata Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz usai penandatangan antara Kemenpera dengan Kemenkokesra dan LIPI beserta BPPT tentang pembangunan rumah bagi PNS di kantor Kemenpera, Jumat (16/3/2012).
Meski demikian, Djan optimis dengan pembangunan rumah senilai Rp 25 juta dapat membuat masyarakat menikmati rumah murah.
"Rumah Rp25 juta cukup menjawab kenaikan BBM, jadi yang mestinya naik karena modalnya dikit seandainya naik pun mestinya rangkingnya enggak jauh dari Rp70 juta," tegasnya.
Sebelumnya, Pemerintah juga siap membangun 12 ribu rumah sangat murah di 200 lokasi yang termasuk daerah tertinggal sepanjang tahun 2012 ini. Pembangunan rumah sangat murah ini dilakukan atas kerjasama antara Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) dan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) guna memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang layak huni terjangkau.
()