Isolasi perbankan Iran makin ketat
A
A
A
Sindonews.com – Badan penanganan transaksi perbankan global (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication/ SWIFT) akan memblokir bank-bank Iran dari sistem perbankan global.
Hal tersebut guna menegakkan sanksi terhadap negara Republik Islam tersebut. SWIFT menyatakan, langkah itu juga akan mengisolasi Iran secara finansial. Pemblokiran tersebut untuk menghentikan aliran dana melalui saluran perbankan resmi di dalam dan luar negeri, ke Negeri Mullah tersebut.
“Hal itu secara otomatis akan menghantam industri minyak serta kemungkinan berdampak pada pengiriman uang bagi masyarakat Iran yang tinggal di luar negeri,”ujar SWIFT dalam pernyataan resminya yang dilansir BBC.
Badan pemegang sistem keuangan bersama tersebut menambahkan, pengetatan isolasi itu bisa dilakukan karena hampir semua transaksi perbankan harus melewati SWIFT.
Sekadar informasi, pemblokiran terhadap aktivitas lembaga finansial Iran dilakukan atas inisiatif Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa yang menuduh negara tersebut mengembangkan senjata nuklir. Teheran terus membantah tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa program nuklir tersebut bersifat damai dan tidak mengancam.
Pekan lalu pemerintah Iran menyatakan pihaknya sepakat mengadakan pembicaraan dengan enam negara atas program nuklirnya. Namun, Iran tidak mengonfirmasi detail pertemuan tersebut. Anggota Komite Eksekutif Dewan Bisnis Iran sekaligus Direktur Pelaksana Jumbo Line Shipping Agency Morteza Masoumzadeh mengungkapkan, langkah SWIFT tersebut membuat negara-negara lain tidak mungkin melakukan bisnis dengan Teheran.
“Jika bank-bank Iran tidak dapat melakukan pembayaran dengan bank di seluruh dunia, maka akan menyebabkan terhentinya hubungan perbankan dan bisnis,” tuturnya.
CEO SWIFT Lazaro Campos mengutarakan, memutuskan hubungan antarbank merupakan langkah yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya.“ Hal itu merupakan dampak langsung dari aksi internasional dan multilateral guna meningkatkan sanksi keuangan terhadap Iran,”ungkapnya.
Hal tersebut guna menegakkan sanksi terhadap negara Republik Islam tersebut. SWIFT menyatakan, langkah itu juga akan mengisolasi Iran secara finansial. Pemblokiran tersebut untuk menghentikan aliran dana melalui saluran perbankan resmi di dalam dan luar negeri, ke Negeri Mullah tersebut.
“Hal itu secara otomatis akan menghantam industri minyak serta kemungkinan berdampak pada pengiriman uang bagi masyarakat Iran yang tinggal di luar negeri,”ujar SWIFT dalam pernyataan resminya yang dilansir BBC.
Badan pemegang sistem keuangan bersama tersebut menambahkan, pengetatan isolasi itu bisa dilakukan karena hampir semua transaksi perbankan harus melewati SWIFT.
Sekadar informasi, pemblokiran terhadap aktivitas lembaga finansial Iran dilakukan atas inisiatif Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa yang menuduh negara tersebut mengembangkan senjata nuklir. Teheran terus membantah tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa program nuklir tersebut bersifat damai dan tidak mengancam.
Pekan lalu pemerintah Iran menyatakan pihaknya sepakat mengadakan pembicaraan dengan enam negara atas program nuklirnya. Namun, Iran tidak mengonfirmasi detail pertemuan tersebut. Anggota Komite Eksekutif Dewan Bisnis Iran sekaligus Direktur Pelaksana Jumbo Line Shipping Agency Morteza Masoumzadeh mengungkapkan, langkah SWIFT tersebut membuat negara-negara lain tidak mungkin melakukan bisnis dengan Teheran.
“Jika bank-bank Iran tidak dapat melakukan pembayaran dengan bank di seluruh dunia, maka akan menyebabkan terhentinya hubungan perbankan dan bisnis,” tuturnya.
CEO SWIFT Lazaro Campos mengutarakan, memutuskan hubungan antarbank merupakan langkah yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya.“ Hal itu merupakan dampak langsung dari aksi internasional dan multilateral guna meningkatkan sanksi keuangan terhadap Iran,”ungkapnya.
()