Konversi, pemerintah harus jamin pasokan BBG
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah harus menjamin pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi apabila rencana kenaikan harga BBM mulai diterapkan di April 2012.
"Intinya pemerintah harus menjamin pasokan BBM jika kenaikan harga diterapkan," ujar Analis Energy Security Dirgo Purbo saat menghadiri acara Polemik Sindoradio, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Sabtu (17/3/2012).
Menurutnya, saat ini Indonesia sudah ketergantungan terhadap BBM dan pemerintah kedepannya harus menggenjot pemakaian BBG untuk transportasi sehingga dapat menghilangkan ketergantungan terhadap BBM.
"Tetapi ini hanya mereduce penggunaan BBM paling hanya 10-20 persen. Sekarang kita punya empat SPBG yang aktif. Dulu zaman orde baru ada 47 SPBG. Kalau semua menggunakan gas kita ngisi dimana? Ini kan tidak bakal maksimal," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa pemerintah, harus membuat infrastruktur gas sebanyak mungkin dan dibangun di tempat-tempat transportasi umum seperti terminal-terminal agar kendaraan umum tidak mencari-cari SPBG yang masih aktif.
"Ini bagus langkah pemerintah dan pemerintah harus mengkampanyekan penggunaan BBG tetapi harus ada jaminan pasokan. Dan ditujukan ke publik transportasi," ungkapnya
Akan tetapi walaupun demikian, terkait dengan kenaikan harga BBM, Dirgo setuju jika pemerintah melakukan hal tersebut, karena pada dasarnya pemerintah ingin mengurangi beban subsidi.
"Sekarang kita sudah impor BBM 1,6 juta per hari tetapi pemerintah masih memberi subsidi. Impor saja sudah menyebabkan defisit anggara sebesar USD160 juta per hari lalu ditambah subsidi. Ini kan langkah yang berani," pungkasnya
"Intinya pemerintah harus menjamin pasokan BBM jika kenaikan harga diterapkan," ujar Analis Energy Security Dirgo Purbo saat menghadiri acara Polemik Sindoradio, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Sabtu (17/3/2012).
Menurutnya, saat ini Indonesia sudah ketergantungan terhadap BBM dan pemerintah kedepannya harus menggenjot pemakaian BBG untuk transportasi sehingga dapat menghilangkan ketergantungan terhadap BBM.
"Tetapi ini hanya mereduce penggunaan BBM paling hanya 10-20 persen. Sekarang kita punya empat SPBG yang aktif. Dulu zaman orde baru ada 47 SPBG. Kalau semua menggunakan gas kita ngisi dimana? Ini kan tidak bakal maksimal," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa pemerintah, harus membuat infrastruktur gas sebanyak mungkin dan dibangun di tempat-tempat transportasi umum seperti terminal-terminal agar kendaraan umum tidak mencari-cari SPBG yang masih aktif.
"Ini bagus langkah pemerintah dan pemerintah harus mengkampanyekan penggunaan BBG tetapi harus ada jaminan pasokan. Dan ditujukan ke publik transportasi," ungkapnya
Akan tetapi walaupun demikian, terkait dengan kenaikan harga BBM, Dirgo setuju jika pemerintah melakukan hal tersebut, karena pada dasarnya pemerintah ingin mengurangi beban subsidi.
"Sekarang kita sudah impor BBM 1,6 juta per hari tetapi pemerintah masih memberi subsidi. Impor saja sudah menyebabkan defisit anggara sebesar USD160 juta per hari lalu ditambah subsidi. Ini kan langkah yang berani," pungkasnya
()