Pasar wisata Tanggulangin kembali diserbu wisawatan

Minggu, 18 Maret 2012 - 16:49 WIB
Pasar wisata Tanggulangin kembali diserbu wisawatan
Pasar wisata Tanggulangin kembali diserbu wisawatan
A A A


Sindonews.com - Pengrajin tas dan kulit di kawasan Pasar Wisata Tanggulangin bisa tersenyum. Pasalnya, kian hari kawasan tersebut banyak didatangi wisatawan dan berimbas pada kenaikan omzet mereka.

Padahal, pasca munculnya semburan lumpur Lapindo, banyak pengusaha tas dan kulit di kawasan itu gulung tikar. Sebelum bencana lumpur datang Pasar Wisata Tanggulangin menjadi salah satu tujuan wisata belanja di Jawa Timur.

Ahmad Muzzaki, salah satu pengusaha tas dan kulit mengaku usaha pengrajin tas dan kulit mulai bergeliat lagi sejak tahun 2009 lalu. Namun, belum bisa pulih benar karena sering terjadinya kemacetan di Jalan Raya Porong. "Sejak Jalan Arteri Porong dibuka, dalam beberapa hari ini ada kenaikan wisatawan yang berkunjung kesini," ujarnya.

Diakui pria yang akrab disapa Zaki tersebut, dampak dibukanya Jalan Arteri Porong, bus pariwisata tidak terjebak macet dan bisa mengarahkan tujuan wisatanya ke Tanggulangin. Sebab, selama ini banyak wisatawan dari luar daerah setelah atau akan ke Malang tidak lewat Jalan Raya Porong.

Dibukanya Jalan Arteri Porong disambut baik oleh pengusaha tas dan kulit. Diharapkan, kedepan kerajinan tas, dan produk kulit lainnya yang memang asli Tanggulangin bisa lebih bergairah lagi.

Jika pasca keluarnya semburan lumpur Lapindo, banyak showroom yang tutup kini sudah mulai dibuka lagi. "Kalau hari libur, seperti Sabtu dan Minggu banyak pengunjung. Apalagi kalau libur sekolah dan libur panjang lainnya," imbuh Sulton, salah satu perajin tas dan kulit.

Sekedar diketahui, Pasar Wisata Tanggulangin merupakan kawasan wisata belanja yang menjadi andalan Kabupaten Sidoarjo. Dalam sebulan, setiap pengusaha bisa membukukan omzet sampai Rp500 juta.

Namun, setelah munculnya semburan lumpur Lapindo, kawasan tersebut berangsur sepi. Tak lain karena masyarakat mengira kalau kawasan tersebut terimbas lumpur. Ditambah lagi, akses menuju kawasan tersebut di Jalan Raya Porong kerap macet sehingga, pengusaha paket wisata memilih mencari kawasan lain yang masih lancar.

Faktor lain yang membuat kawasan tersebut semakin sepi, kurangnya publikasi dan pameran yang dilakukan Pemkab Sidoarjo. Sehingga, perajin tidak bisa memasarkan produknya ke luar daerah. Terobosan itulah yang kurang ditangkap pemerintah setempat, sebab selama ini perajin lebih banyak mengandalkan kunjungan wisatawan.

Dibukanya Jalan Arteri Porong diharapkan bisa meningkatkan investasi di Sidoarjo. Sebab, akses baik masuk maupun keluar dari Sidoarjo melalui askses selatan sudah lancar.

Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Sidoarjo Joko Santosa mengatakan dengan dibukanya Jalan Arteri Porong, akan berimbas pada meningkatnya investasi di Sidoarjo. "Sejak Tahun 2009 investasi di Sidoarjo terus meningkat. Tapi setelah dibukanya Jalan Arteri Porong akan lebih meningkat lagi," tandasnya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5494 seconds (0.1#10.140)