BBM naik, produsen tahu terancam gulung tikar

Selasa, 20 Maret 2012 - 11:37 WIB
BBM naik, produsen tahu terancam gulung tikar
BBM naik, produsen tahu terancam gulung tikar
A A A
Sindonews.com - Rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat para perajin tahu di Jombang, Jawa Timur, terancam gulung tikar. Betapa tidak, meski harga BBM baru akan naik 1 April mendatang namun harga bahan baku tahu berupa kedelai diam-diam ternyata sudah naik lebih dulu.

Akibatnya, perajin tahu pun kini bingung bagaimana mensiasati hal ini, sementara omzet dan produksi mereka sudah menurun hingga 50 persen.

Rasa kecewa dan terpukul atas rencana pemerintah menaikkan harga BBM sebagaimana di ungkapkan Radi (47), warga Desa Kalangsemanding Kecamatan Perak Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Radi mengaku, selama ini dirinya biasa membeli bahan baku kedelai untuk membuat tahu dengan harga Rp4.500 sampai Rp5.000 perkilogram. Namun sejak pemerintah mengumumkan rencana menaikkan harga BBM pada 1 April mendatang, harga kedelai bahan baku tahu terus naik menjadi Rp5.500 dan terakhir Rp6.000 per kilogram. "Kondisi ini tentu sangat memberatkan bagi perajin tahu," ungkap Radi, Selasa (20/3/2012).

Apalagi bahan bakar solar yang mereka pakai untuk menggiling kedelai juga naik. Sebab meski harga bahan baku naik namun harga tahu tidak bisa serta merta mereka naikkan.

Sebagai gambaran, saat terjadi kenaikan harga kedelai beberapa tahun lalu, sebagian perajin yang berusaha bertahan dengan mencoba mengurangi ukuran tahu atau menaikkan harga justru ditinggal pelanggan. Akibatnya, tak sedikit produsen tahu yang gulung tikar.

Kini, para produsen tahu tak ingin peristiwa itu terulang namun mereka mengaku bingung bagaimana mensiasati kenaikan harga kedelai yang di picu naiknya harga BBM tahun ini.

Apalagi, omzet dan tingkat produksi mereka akibat naiknya harga kedelai kini sudah turun 50 persen dari rata-rata dua kuintal kedelai perhari kini hanya tinggal satu kuintal saja.

Jika kondisi ini di biarkan, gulung tikar bukan tidak mungkin akan terjadi. Untuk tahu hasil produksinya, para perajin kini menjual dengan harga Rp1.000 perpotong. Para perajin tahu berharap pemerintah membatalkan rencananya menaikkan harga BBM.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7717 seconds (0.1#10.140)