IPO Bank Jatim dimajukan bulan Mei
A
A
A
Sindonews.com - Rencana penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) bakal dimajukan pada bulan Mei mendatang. Alasannya, saat ini Bank Jatim sudah layak untuk IPO. Sebelumnya, bank plat merah ini telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"Dari RUPS kemarin terlihat Deviden Bank Jatim mencapai 54 persen setelah dikurangi pajak. Itu sangat bagus," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Jatim Expo, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Selasa (20/3/2012).
Pria yang akrab disapa Pak De Karwo ini mengatakan, dengan melihat berbagai parameter yang ada, pihaknya telah mengintruksikan kepada Bank Jatim untuk segera maju IPO. "Rencana bulan Juni itu linier tapi kalau Paralel kan bisa bulan sebelumnya dan yang memungkinkan adalah bulan Mei," ujarnya.
Terkait besaran saham yang ada di Bank Jatim, Soekarwo menjelaskan, memang dalam perda disebutkan ada angka 51 persen untuk daerah. Sementara daerah ini, katanya, bisa pemerintah Provinsi ataupun Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
"Untuk rencana IPO itu saya sudah ketemu dengan Bupati dan Walikota pada saat RUPS. Sebelumnya, saya juga sudah ketemu dengan sejumlah ketua partai. Intinya tidak ada masalah. Bahkan, pemberian dana modal sebesar Rp287 milliar sudah disetujui oleh DPRD Jawa Timur," terangnya.
Soekarwo juga menyebut, rencana saham yang akan dilepas ke publik adalah minimal 12,63 persen dan maksimal 25 persen. Selanjutnya daerah mendapatkan porsi 30,37 persen. "Untuk Kabupaten boleh beli saham lagi dengan batas akhir 31 Maret," tukasnya.
"Dari RUPS kemarin terlihat Deviden Bank Jatim mencapai 54 persen setelah dikurangi pajak. Itu sangat bagus," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Jatim Expo, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Selasa (20/3/2012).
Pria yang akrab disapa Pak De Karwo ini mengatakan, dengan melihat berbagai parameter yang ada, pihaknya telah mengintruksikan kepada Bank Jatim untuk segera maju IPO. "Rencana bulan Juni itu linier tapi kalau Paralel kan bisa bulan sebelumnya dan yang memungkinkan adalah bulan Mei," ujarnya.
Terkait besaran saham yang ada di Bank Jatim, Soekarwo menjelaskan, memang dalam perda disebutkan ada angka 51 persen untuk daerah. Sementara daerah ini, katanya, bisa pemerintah Provinsi ataupun Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
"Untuk rencana IPO itu saya sudah ketemu dengan Bupati dan Walikota pada saat RUPS. Sebelumnya, saya juga sudah ketemu dengan sejumlah ketua partai. Intinya tidak ada masalah. Bahkan, pemberian dana modal sebesar Rp287 milliar sudah disetujui oleh DPRD Jawa Timur," terangnya.
Soekarwo juga menyebut, rencana saham yang akan dilepas ke publik adalah minimal 12,63 persen dan maksimal 25 persen. Selanjutnya daerah mendapatkan porsi 30,37 persen. "Untuk Kabupaten boleh beli saham lagi dengan batas akhir 31 Maret," tukasnya.
()