Kerajinan harus berdaya saing

Kamis, 22 Maret 2012 - 10:05 WIB
Kerajinan harus berdaya...
Kerajinan harus berdaya saing
A A A
Sindonews.com - Ibu Negara Ani Yudhoyono optimistis produk kerajinan Indonesia mampu bersaing dan berprestasi secara internasional. Untuk itu, pembinaan dan pelatihan bagi para perajin harus di intensifkan.

Ani Yudhoyono yang juga Ketua Dewan Pembina Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) mengaku bangga melihat produk kerajinan Indonesia makin diterima di berbagai negara. Di sisi lain, hal itu menjadi tantangan bagi perajin untuk terus meningkatkan produktivitas dan kreativitasnya.

Ibu Negara menegaskan, dalam hal ini diperlukan peran Dekranas maupun Dekranas Daerah (Dekranasda) untuk memfasilitasi pelatihan dan pembinaan supaya produk yang dihasilkan semakin berkualitas dan berdaya saing.

“Menyongsong terbentuknya ASEAN Economy Community 2015, tidak ada pilihan selain meningkatkan daya saing setinggi mungkin agar tidak kalah dengan negara lainnya,” ujar Ibu Negara dalam sambutan pada peringatan HUT Ke-32 Dekranas di Gedung SME Tower, Jakarta, kemarin.

Pada HUT Ke-32 ini Dekranas mengangkat tema “Memacu Kreativitas dan Produktivitas Perajin untuk Meningkatkan Daya Saing”. Tema tersebut dinilainya sangat selaras dengan misi produk kerajinan Indonesia untuk menembus pasar global.

Di tengah kelesuan ekonomi global saat ini, kata Ani Yudhoyono, peningkatan daya saing menjadi kunci utama pengembangan produk agar mampu bersaing.

“Produk kerajinan Indonesia punya peluang besar menarik konsumen. Untuk itu inovasi dan kreativitas harus dipacu agar produk kita mampu bertahan dan memenangkan kompetisi di abad ini,” jelasnya.

Hal lain yang tak kalah penting adalah apresiasi atau pemberian penghargaan guna memotivasi perajin maupun pembinanya untuk lebih berprestasi. Tahun depan, ungkap Ani Yudhoyono, Dekranas akan menyelenggarakan Dekranas Award dengan kriteria penilaian yang mengacu pada kriteria Unesco.

Menurut Ani Yudhoyono, selama ini banyak produk kerajinan Indonesia yang mendapat penghargaan maupun sertifikasi Unesco karena dianggap telah memenuhi kriteria yang mereka tetapkan. Kriteria penilaian dimaksud antara lain orisinalitas atau keaslian produk, mencerminkan identitas budaya setempat, dapat dipasarkan secara global, ramah lingkungan, dan tidak melanggar undang-undang perburuhan.

“Kita harapkan pemenang Dekranas Award nanti bisa diikutsertakan juga pada Unesco Award. Tapi, kriteria penilaian Unesco ini harus disosialisasikan ke pengrajin supaya mereka bisa mempersiapkan dengan baik,”tuturnya.

Lebih lanjut AniYudhoyono juga menekankan perlunya regenerasi perajin. Salah satu upaya yang bisa ditempuh adalah membuka jurusan kriya atau kerajinan tangan di sekolah menengah kejuruan (SMK).

Ani yakin, kalau di setiap kabupaten/kota terdapat sekolah kejuruan bidang kriya, Indonesia tidak akan kekurangan tenaga perajin di masa depan.

Terkait dengan itu, Ketua Panitia HUT Dekranas Ingrid Kansil mengatakan, dalam rangka mendorong kreativitas perajin dan wirausaha muda, pihaknya mengajak sejumlah siswa SMK untuk menampilkan produk kreasi mereka dalam ajang pameran yang telah berlangsung selama tiga hari di SME Tower.

Beberapa desainer muda berbakat juga ikut unjuk gigi dalam acara peragaan busana yang digelar di lokasi yang sama. “Kami juga memberikan akses bagi perajin disabilitas untuk menampilkan karyanya di sini,” ucap istri Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan ini.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Dekranas Herawati Boediono mengharapkan, Dekranas bisa menjadi lokomotif dalam upaya meningkatkan daya saing produk kerajinan Indonesia dalam kerangka ekonomi kreatif.

Dekranas juga berupaya mengangkat kesejahteraan perajin melalui Program Gerakan Indonesia Berserri (Bersih, Sehat, Ramah Lingkungan, Rapi dan Indah) yang digagas Presiden.

“Kita harapkan program Indonesia Berserri ini dapat dilaksanakan di seluruh Indonesia. Dalam hal ini, Dekranasda bisa memprakarsai sekaligus menjadi motivator di wilayah masing-masing,”ujarnya.

Puncak peringatan HUT Ke-32 Dekranasda kemarin juga ditandai dengan peluncuran buku “Permata Tersembuyi Kalimantan Timur” oleh Ibu Ani Yudhoyono. Buku yang diterbitkan atas kerja sama Dekranas dan Bank Mandiri itu berisi seni kriya dari para perajin di tiga daerah perbatasan Kalimantan Timur, yakni Kutai Barat, Malinau, dan Nunukan. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0481 seconds (0.1#10.140)