Black campaign ancam industri kertas
A
A
A
Sindonews.com - Saat ini industri pulp and paper Indonesia menujukan ke arah yang positif. Tapi ditengah ketatnya persaingan dunia tentang produk kertas dan bubur kertas banyak cara yang dilakukan untuk menurunkan produksi kertas di Indonesia. Salah satunya adalah dengan melakukan black campaign.
Menurut Presiden Komisaris PT Riau Andalan Pulp Anda Paper (RAPP), Tony Wenas bahwa saat ini ada pihak kompetitor berusaha menyerang industri kertas dengan isu lingkungan.
"Saat ini produk pulp and paper Indonesia sangat diminati oleh konsumen luar negri. Indonesia salah satu yang diperhitungkan dalam persaingan internasional. Namun belakangan banyak isu negatif yang dilontar ke perusahaan. Mereka menggunakan LSM asing untuk menyudutkan kita. Dan saya rasa ini salah satu bagian untuk menghancurkan industri pulp tanah air," ucapnya di Pekanbaru, Rabu 21 Maret 2012 malam.
Menurut dia, Indonesia mempunyai banyak keunggulan dalam penyediakan bahan baku kertas dan turunannya. "Keunggulannya yakni kita berada di wilayah tropis. Dimana setiap hari kayu akasia bisa terkena matahari. Di Indonesia juga musim penghujan. Sehingga dalam waktu sekitar 5 sampai 6 tahun kayu akasia sebagai bahan baku sudah bisa dipanen," katanya.
"Berbeda dengan negara-negara penghasil pulp lainnya seperti Amerika dan negara Eropa lainya. Disana, mereka baru bisa panen bisa memakan waktu sekitar 20 tahun," tukasnya.
Jika memang ada masalah lingkungan, perusahaan siap berdiskusi dengan LSM yang menggangap perusahaan selalu salah. Selain itu, keunggulan Indonesia adalah jarak waktu untuk memasarkan produk juga sangat singkat.
"Kalau negara seperti Brazil, membutuhkan waktu sekitar 30 hari dalam pengkapalan. Kalau kita hanya dalam waktu 10 hari sudah sampai," tukasnya. (ank)
Menurut Presiden Komisaris PT Riau Andalan Pulp Anda Paper (RAPP), Tony Wenas bahwa saat ini ada pihak kompetitor berusaha menyerang industri kertas dengan isu lingkungan.
"Saat ini produk pulp and paper Indonesia sangat diminati oleh konsumen luar negri. Indonesia salah satu yang diperhitungkan dalam persaingan internasional. Namun belakangan banyak isu negatif yang dilontar ke perusahaan. Mereka menggunakan LSM asing untuk menyudutkan kita. Dan saya rasa ini salah satu bagian untuk menghancurkan industri pulp tanah air," ucapnya di Pekanbaru, Rabu 21 Maret 2012 malam.
Menurut dia, Indonesia mempunyai banyak keunggulan dalam penyediakan bahan baku kertas dan turunannya. "Keunggulannya yakni kita berada di wilayah tropis. Dimana setiap hari kayu akasia bisa terkena matahari. Di Indonesia juga musim penghujan. Sehingga dalam waktu sekitar 5 sampai 6 tahun kayu akasia sebagai bahan baku sudah bisa dipanen," katanya.
"Berbeda dengan negara-negara penghasil pulp lainnya seperti Amerika dan negara Eropa lainya. Disana, mereka baru bisa panen bisa memakan waktu sekitar 20 tahun," tukasnya.
Jika memang ada masalah lingkungan, perusahaan siap berdiskusi dengan LSM yang menggangap perusahaan selalu salah. Selain itu, keunggulan Indonesia adalah jarak waktu untuk memasarkan produk juga sangat singkat.
"Kalau negara seperti Brazil, membutuhkan waktu sekitar 30 hari dalam pengkapalan. Kalau kita hanya dalam waktu 10 hari sudah sampai," tukasnya. (ank)
()