Pakuwon kejar transaksi Rp175 miliar

Kamis, 22 Maret 2012 - 14:40 WIB
Pakuwon kejar transaksi Rp175 miliar
Pakuwon kejar transaksi Rp175 miliar
A A A


Sindonews.com - Pakuwon Grup mulai gencar mempromosikan produk propertinya menyusul rencana pemberlakuan aturan besaran uang muka atau down payment (DP) 30 persen oleh Bank Indonesia (BI).

Dalam even bertema ‘Pakuwon Gala Exhibition’, salah satu pengembang terkemuka di Indonesia itu memamerkan 30 tipe produk inovasi desain unggulan. Semua produk properti tersebut berlokasi di Surabaya.

Pameran digelar di Atrium Tunjungan Plaza 3 dan berlangsung mulai 21 Maret hingga 25 Maret 2012 mendatang. Pakuwon juga menawarkan beragam paket menarik dan kemudahan bagi konsumen ketika bertransaksi dalam pameran ini.

Direktur Umum Pakuwon Grup, Sutandi Purnomosidi mengatakan, semua produk properti yang tengah dikembangkan menyasar ke semua segmen. Untuk residensial, harganya ada yang mulai dari Rp180 jutaan per unit, hingga Rp9-10 miliar per unit.

Tahun ini, sejumlah proyek tengah dikembangkan Pakuwon. Mulai dari yang berlokasi di Surabaya pusat, timur dan barat. Mulai dari jenis hunian landed house, apartemen, perkantoran, hingga pusat perbelanjaan. “Untuk pameran ini, kami menargetkan transaksi mencapai Rp175 miliar,” katanya.

Kemudahan dan paket yang ditawarkan diantaranya, terdapat delapan bank yang mendukung pembiayaan untuk kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA). Bunga dipatok mulai dari mulai 7,9 persen.

Gencarnya promosi ini tak lepas rencana BI pada Juni mendatang hendak memberlakukan pengetatan batasan uang muka KPR dan KPA. “Kami optimistis bahwa, pasar properti masih tumbuh di kisaran 20 hingga 30 persen. Bahkan, target transaksi dalam pameran ini juga akan tercapai. Sebab, dalam pameran-pameran sebelumnya, target selalu tercapai,” tandas Sutandi.

Presiden Direktur Pakuwon Grup, Richard Adisastra mengatakan, tahun ini sektor properti masih cukup menjanjikan. Masyarakat masih menganggap, investasi yang prospektif adalah sektor properti. Dalam dua tahun terakhir saja harga properti melambung. Diyakini, kondisi ini akan berlanjut di tahun ini. Tahun lalu, properti sudah mengalami kenaikan harga hingga 30 persen.

“Jawa Timur, khususnya Surabaya dan sekitarnya merupakan daerah yang banyak diincar konsumen maupun investor properti. Hal ini karena pertumbuhan ekonomi Jawa Timur,” katanya.

Di Surabaya, kata dia, pembangunan properti, baik perumahan maupun komersial juga gencar dilakukan. Meski harganya terus merangkak naik setiap periode, namun itu tak membuat pasar stagnan. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5103 seconds (0.1#10.140)