BBM naik picu harga jual rumah naik 35%

Kamis, 22 Maret 2012 - 15:01 WIB
BBM naik picu harga...
BBM naik picu harga jual rumah naik 35%
A A A
Sindonews.com - Harga jual rumah pada sejumlah perumahan di Kabupaten Garut diprediksi mengalami kenaikan sekitar 35 persen pada April mendatang. Kenaikan tersebut bisa saja terjadi bila harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik menjadi Rp6.000 per liter dari sebelumnya, yaitu Rp4.500 per liter.

Kendati demikian, persentase kenaikan harga jual ini masih relatif belum bisa dipastikan. Ketua Paguyuban Pengembang Kabupaten Garut Yusuf Supriadi menjelaskan, masih ada faktor lain yang mempengaruhi harga jual rumah, yaitu harga pasti bahan baku bangunan pasca harga eceran BBM yang baru diresmikan pemerintah.

“Sebelum BBM naik, harga bahan baku seperti semen, batu bata, besi, dan yang lainnya sudah duluan naik antara 10 hingga 15 persen. Kita masih menunggu harga bahan baku setelah harga BBM yang baru diresmikan. Jadi harga jualnya kemungkinan ada di atas 35 persen atau di bawah,” katanya, di Garut, Kamis (22/3/2012).

Disebutkan dia, Rumah yang harga jualnya akan mengalami kenaikan ini hanya berlaku bagi setiap rumah non subsidi pemerintah. Sedangkan rumah-rumah dengan subsidi pemerintah tidak terpengaruh oleh kenaikan harga bahan baku bangunan dan BBM.

“Untuk rumah dengan subsidi, rata-rata penjualan maksimalnya masih di kisaran Rp70 juta per unit. Belum ada kenaikan untuk rumah tipe ini,” ungkapnya.

Yusuf mengaku sangat menyayangkan pemerintah karena tidak melakukan koordinasi dengan para penggiat bisnis perumahan terkait rencana kenakan BBM ini. Semestinya, tambah dia, pemerintah melakukan sosliasiasi terlebih dahulu kepada para pengusaha tentang waktu pasti harga BBM.

“Bila ada koordinasi jauh hari sebelumnya, tentu kita sudah menyiapkan langkah untuk menentukan harga. Bila begini kondisinya, sebagian dari kami jadi kebingungan,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Direktur PT Graha Dwiputra Utama Emi Jumiarsih mengutarakan hal yang sama. Pasalnya, sejumlah proyek pembangunan sejumlah perumahan yang mesti diselesaikan pihaknya, belum rampung seluruhnya.

“Persoalan utamanya adalah, sebagian besar sekarang ini kami dan pelanggan sudah sepakat menggunakan harga sebelumnya. Sedangkan kini, bahan baku bangunan sudah naik. Belum lagi kalau ditambah kenaikan BBM. Bila dihitung untung ruginya, kondisi sekarang bisa disebut pas-pasan,” katanya.

Dari informasi yang dihimpun, harga jual di sejumlah perumahan sudah menunjukan kenaikan pada semua tipe rumah. Di Perumahan Permata Hijau misalnya, saat ini harga rumah yang ditawarkan untuk tipe 36 naik menjadi Rp185 juta per unit dari sebelumnya Rp175 juta per unit.

“Meski harga jual sekarang naik, kami tetap tidak kehilangan pasar. Sebab, peminat properti stabil mengingat bagusnya nilai prospek di masa yang akan datang,” ucapnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0725 seconds (0.1#10.140)