Potensi bisnis Jakarta masih tinggi
A
A
A
Sindonews.com - Potensi bisnis di Jakarta dinilai sangat tinggi terkait dominasinya di sektor keuangan Indonesia. Jika dikelola dengan baik, potensi ekonomi Ibu Kota diyakini akan tergarap secara optimal, sehingga penduduk Jakarta pun potensial untuk lebih sejahtera ketimbang rata-rata nasional.
Chairman Frontier Consulting Group Handi Irawan dalam diskusi bertajuk “Skenario Pertumbuhan Ekonomi Jakarta” mengatakan, besarnya potensi Jakarta antara lain dapat terlihat dari terus tumbuhnya dana pihak ketiga yang dikelola perbankan di kota ini, yakni dari Rp1.180,06 triliun pada 2010 menjadi sebesar Rp1.320,96 triliun tahun berikutnya.
Indikator lainnya, kata dia, tingginya jumlah pengguna BlackBerry, pemilik akun Facebook, Twitter, dan besarnya jumlah pemilik kendaraan bermotor. “Jakarta merupakan salah satu dari tiga kota terbesar di dunia dalam hal tersebut,” tuturnya.
Besarnya potensi tersebut, kata dia, menjadikan peluang bisnis di Jakarta pun tinggi. “Untuk menggarap pasarJakarta, strateginya adalah go retail, delivery harus pendek dan cepat, serta digital,” tambahnya.
Hal senada dikatakan pengamat ekonomi Faisal Basri. Menurut dia,s ebagai kota yang masih mendominasi sektor keuangan Indonesia, peluang ekonomi Jakarta sangat tinggi. Namun untuk mengoptimalkan potensi itu, imbuh dia, pengelolaan kota Jakarta yang masih banyak tersandung masalah perlu dibenahi.
Dia menambahkan, peluang warga Jakarta untuk lebih sejahtera pun lebih tinggi ketimbang rata-rata nasional. Hal itu, jelas dia, terlihat dari rasio ketergantungan (dependency ratio) penduduk Jakarta yang hanya sebesar 0,37 lebih rendah dari dependency ratio nasional sebesar 0,51.
“Ini artinya penduduk usia produktif di DKI Jakarta menanggung lebih sedikit penduduk usia tidak produktif, sehingga penduduk Jakarta potensial untuk lebih sejahtera ketimbang rata-rata nasional,” ujarnya. (ank)
Chairman Frontier Consulting Group Handi Irawan dalam diskusi bertajuk “Skenario Pertumbuhan Ekonomi Jakarta” mengatakan, besarnya potensi Jakarta antara lain dapat terlihat dari terus tumbuhnya dana pihak ketiga yang dikelola perbankan di kota ini, yakni dari Rp1.180,06 triliun pada 2010 menjadi sebesar Rp1.320,96 triliun tahun berikutnya.
Indikator lainnya, kata dia, tingginya jumlah pengguna BlackBerry, pemilik akun Facebook, Twitter, dan besarnya jumlah pemilik kendaraan bermotor. “Jakarta merupakan salah satu dari tiga kota terbesar di dunia dalam hal tersebut,” tuturnya.
Besarnya potensi tersebut, kata dia, menjadikan peluang bisnis di Jakarta pun tinggi. “Untuk menggarap pasarJakarta, strateginya adalah go retail, delivery harus pendek dan cepat, serta digital,” tambahnya.
Hal senada dikatakan pengamat ekonomi Faisal Basri. Menurut dia,s ebagai kota yang masih mendominasi sektor keuangan Indonesia, peluang ekonomi Jakarta sangat tinggi. Namun untuk mengoptimalkan potensi itu, imbuh dia, pengelolaan kota Jakarta yang masih banyak tersandung masalah perlu dibenahi.
Dia menambahkan, peluang warga Jakarta untuk lebih sejahtera pun lebih tinggi ketimbang rata-rata nasional. Hal itu, jelas dia, terlihat dari rasio ketergantungan (dependency ratio) penduduk Jakarta yang hanya sebesar 0,37 lebih rendah dari dependency ratio nasional sebesar 0,51.
“Ini artinya penduduk usia produktif di DKI Jakarta menanggung lebih sedikit penduduk usia tidak produktif, sehingga penduduk Jakarta potensial untuk lebih sejahtera ketimbang rata-rata nasional,” ujarnya. (ank)
()